40. DOA PERLINDUNGAN DAN KELEBIHAN AYAT KURSI

   
40. DOA PERLINDUNGAN DAN KELEBIHAN AYAT KURSI

40. DOA PERLINDUNGAN DAN KELEBIHAN AYAT KURSI


Kitab : Al Jawahiratul Makhfiyyah

Judul : Doa Perlindungan & Kelebihan Ayat Kursi

Disusun oleh : Mohammad Amri Yusof     

Ditulis oleh : Sallehudin Bin Sufi

Dikarang oleh : Ahmad Fahmi Hadiid Syams Al Makhfy


Iblis membenci lafaz ini ketika diucapkan pagi dan petang (menjelang naik matahari dan selepas asar). Dalil lafaz ta’awudz adalah hadits riwayat Ahmad dan at-Tirmidzi, dari Abu Sa’id al-Khudri bahwa apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri untuk shalat, beliau membaca doa iftitah kemudian mengucapkan:

 

أعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم من همزه ونفخه ونفثه

"Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar dan maha Mengetahui dari setan yang terkutuk, dari hasutan fitnahnya, hembusan dan tiupan sihirnya".

 

 

Di antara doa yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang diriwayatkan dari Jubair bin Abi Sulaiman bin Jubair bin Muth’im rahimahullah, dia berkata, “Saya mendengar Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma berkata, ‘Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan doa-doa ini ketika petang dan ketika pagi :

 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اللَّهُمَّ أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، وَاحْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شَمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي.

 

Ya Allâh! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu pengampunan dan keselamatan (afiat) di dunia dan di akhirat. Ya Allâh! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu pengampunan dan keselamatan (afiat) pada agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allâh! Tutupilah auratku (aibku), amankanlah ketakutanku dan jagalah aku dari sisi depanku, belakangku, kananku, kiriku, atasku. Dan saya berlindung kepadamu dari ditenggelamkan (di bumi) dari arah bawahku.

 

 

Doa ini disunnahkan dibaca setiap hari di waktu pagi dan petang. Bahwa sahabat mulia Abu Hurairah pernah mendapat pengajaran ilmu dari syaitan? Dia pernah diajarkan ayat kursi dan diberitahukan manfaatnya oleh syaitan bahwa dengan membaca ayat kursi sebelum tidur, (dimaksud adalah ketika menuju tempat tidur dan menjaga wudhu). Allah akan memberikan penjagaan dan syaitan pun tidak mengganggu hingga pagi hari. Hal ini yang menunjukkan keutamaan ayat kursi.

 

 

Dalam Shahih Bukhari disebutkan kisah di atas secara lengkap sebagai berikut:

 

قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – : "وكَّلَنِي رَسُولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ، فَأَتَانِي أَعْتًى فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ، فَأَخَذْتُهُ، وَقُلْتُ وَاللَّهِ لَرَفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللهِ – صلى الله عليه وسلم –، قَالَ: إِنِّي مُحْتَاجٌ، وَعَلَيَّ عِيَالٌ، وَلِي حَاجَةٌ شَدِيدَةٌ. قَالَ: فَخُلِّتُ عَنْهُ فَأَصْبَحَ فَقَالَ النَّبِيُّ – صلى الله عليه وسلم – » يَا أَبَا هُرَيْرَةَ مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ «. قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ: "شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً وَعِيَالًا فَرَحِمْتُهُ، فَخُلِّتُ سَبِيلَهُ". قَالَ » أَمَّا إِنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ .

 

Erti: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mewakilkan padaku untuk menjaga zakat Ramadhan (zakat fitrah). Lalu ada seseorang yang datang dan menumpahkan makanan dan mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Demi Allah, aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata, “Aku ini benar-benar dalam keadaan perlu. Aku memiliki keluarga dan aku pun sangat memerlukan ini.” Abu Hurairah berkata, “Aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan berhajat dan juga punya keluarga. Oleh kerana itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan

kembali lagi.”

 

 

فعرفتُ أنه سيعود بناءً على قول رسول الله – صلى الله عليه وسلم – "إنه سيعود". فرصدته فجاء يحثُّ من الطعام فأخذته، فقلتُ: "ولله لرفعنَّكَ إلى رسول الله – صلى الله عليه وسلم –". قال: "دعني فإني محتاج، وعلى عيال لا أعود، فرحمته، فخليت سبيله فأصبحت، فقال لي رسول الله – صلى الله عليه وسلم – » يا أبا هريرة، ما فعل أسيرك «. قلتُ: "يا رسول الله، شكا حاجةً شديدة وعيالا، فرحمته، فخليت سبيله". قال » أما إنه قد كذبك وسيعود «.

 

Erti: Aku pun tahu bahwasanya ia akan kembali sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan. Aku pun mengawasinya, ternyata ia pun datang dan menumpahkan makanan, lalu ia mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata, “Biarkanlah aku, aku ini benar-benar dalam keadaan berhajat. Aku memiliki keluarga dan aku tidak akan kembali setelah itu.” Abu Hurairah berkata, “Aku pun menaruh kasihan padanya, aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan berhajat dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya pergi.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.”

 

صادفته للمرة الثالثة، فجاء يحثُّ من الطعام، فأخذته، فقلت لرفعنك إلى رسول الله – صلى الله عليه وسلم –، وهذا آخر ثلاث مرات أن تزعم لا تعود ثم تعود. قال: "دعني أعلمك كلمات ينفعك الله بها". قلت: ما هي؟ قال: "إذا أويتَ إلى فراشك فاقرأ آية الكرسي (اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ) حتى تختم الآية، فإنه لن يزال عليك من الله حافظ ولن يقربك شيطان حتى تُصبح، فخليت سبيله فأصبحت، فقال لي رسول الله – صلى الله عليه وسلم – » ما فعل أسيرك البارحة «. قلت: يا رسول الله، زعم أنه يُعلمني كلمات، ينفعني الله بها، فخليت سبيله. قال » ما هي «. قلت: قل لي إذا أويت إلى فراشك فاقرأ آية الكرسي من أولها حتى تختم (اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ)، وقال لن يزال عليك من الله حافظ ولن يقربك شيطان حتى تُصبح، وكانوا أحرص شيء على الخير. فقال النبي – صلى الله عليه وسلم – » أَمَّا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ بِمِنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ «. قال له: "ذاك شيطان".

 

Erti: Pada hari ketiga, aku terus mengawasinya, ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini sudah kali ketiga, engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata masih kembali. Ia pun berkata, “Biarkan aku. Aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat untukmu.” Abu Hurairah bertanya, “Apa itu?” Ia pun menjawab, “Jika engkau hendak tidur di ranjangmu, bacalah ayat kursi ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum …‘ hingga engkau menyelesaikan ayat tersebut. Faedahnya, Allah akan senantiasa menjagamu dan syaitan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” Abu Hurairah berkata, “Aku pun melepaskan dirinya dan ketika pagi hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padaku, “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,

“Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah syaitan.” (HR. Bukhari no. 2311)

 

 

Ayat Kursi diturunkan pada malam hari dan Nabi shallallahu alaihi wasallam memanggil Zaid -radhiyallahu anhu- kemudian Zaid mencatatnya. Diriwayatkan dari Muhammad bin Al Hanafiyah radhiyallahu anhu, bahawa beliau berkata: "Ketika ayat kursi diturunkan, semua berhala di dunia jatuh tersungkur begitu juga semua raja di dunia, mahkotanya jatuh dari kepala mereka. Setan-setan berlarian sambil saling memukul antara satu dengan yang lainnya hingga mereka mendatangi Iblis, lalu mengkhabarkan tentang hal itu. Iblis memerintahkan para setan untuk menyelidikinya, maka setan

pun mendatangi Madinah dan sampailah pada mereka bahwa ayat kursi telah diturunkan."

 

 

Abu Abdillah berkata bahwa ayat kursi menjaga pembacanya dari segala macam bahaya.Abdurrahman bin Auf- radhiyallahu anhu- dulu ketika memasuki rumahnya maka beliau membaca ayat kursi di sudut rumahnya yang empat. Maksudnya adalah agar ayat kursi menjadi penjaga dari sekitar rumah dan menghindarkan syaitan dari sudut-sudut rumahnya.

 

 

Diriwayatkan dari Umar bin Khattab radhiyallahu anhu bahwa beliau pernah beradu tenaga dengan jin dan Umar pun mengalahkannya. Jin berkata : "lepaskan aku, akan ku ajari hal yang kalian bisa mencegah kami dengannya. "Umar melepaskannya dan menanyakan hal itu.

Jin menjawab : "sesungguhnya kalian boleh mencegah kami dengan ayat kursi."

Ini cerita yang sahih. Dalam khabar : "Barang siapa membaca ayat kursi setiap setelah selesai sholat, maka yang mencabut ruhnya adalah Allah Dzul Jalali Wal Ikrom, dan mendapat pahala seperti pahalanya orang yang berperang bersama para Nabiyullah hingga mati syahid."

 

 

Dari Ali -raliyallahu anhu- berkata : "Aku pernah mendengar Nabi kalian shallallahu alaihi wasallam berkata :

"Barang siapa membaca ayat kursi setiap selesai solat maka tidak ada yang bisa mencegahnya masuk syurga kecuali kematian, dan tidaklah membiasakan membaca ayat kursi kecuali orang yang shiddiq atau ahli ibadah dan barang siapa membaca ayat kursi ketika hendak tidur maka Allah memberikan keamanan

kepadanya, tetangganya, tetangga dari tetangganya serta rumah-rumah disekitarnya."

 

 

Dalam shohih Bukhori dari Abu Hurairah -radhiyallahu anhu- : "Rasulullah sholallohu alaihi wasallam mengutusku menjaga zakat pada bulan romadlon - lalu Abu Hurairah menceritakan kisahnya - termasuk kisahnya adalah. Lalu aku berkata kepada Rasululloh : "Wahai Rasulullah, dia (setan yang ditangkap oleh Abu Hurairah) menyangka bahwa dia mengajariku kalimat yang Allah boleh memberi manfaat kepadaku dengan kalimat tersebut, maka ku lepaskan dia. "Rasulullah berkata : "Kalimatnya bagaimana ?" aku berkata : "dia berkata kepadaku, 'ketika engkau hendak tidur bacalah ayat kursi dari awal sampai akhir"

dia berkata : "maka senantiasa engkau mendapat penjagaan dari Allah dan syaitan tidak akan mendekatimu sampai pagi." Lalu Nabi shollallohu alaihi wasallam berkata : "Sesungguhnya dia telah jujur kepadamu padahal dia seorang pembohong, apakah engkau tahu siapa yang engkau ajak bicara selama tiga hari itu, wahai Abu Hurairoh ?" "Tidak tahu " jawabnya. Rasul berkata : "dia adalah syaitan."

 

 

Dari Anas rodliyallohu anhu, Nabi shollallohu alaihi wasallam besabda : "Allah memberi wahyu kepada Nabi Musa alaihis salam: 'Barang siapa melazimi membaca ayat kursi setiap selesai solat maka Aku berikan kepadanya hal yang lebih tinggi dari apa yang Ku berikan kepada orang-orang yang bersyukur, pahala amalan para Nabi, pahala amalan-amalan shiddiqin, Ku bentangkan untuknya rahmat dan tidak ada yang bisa mencegahnya masuk syurga kecuali malaikat maut mendatanginya. "Nabi Musa alaihis salaam berkata : "Wahai Rabbku, siapa yang mendengar ini namun tidak mau mendawamkannya ?" Allah berkata : "Sesungguhnya Aku tidak memberikan ini kepada hamba-hambaKu kecuali para Nabi atau shiddiqin atau seseorang yang Ku cintai atau seseorang yang Ku kehendaki untuk wafat fi sabilillah.”

 

 

Dalam ayat kursi mengandung tauhid dan sifat-sifat yang luhur, ayat kursi berjumlah 50 kalimat dan setiap kalimat terdapat 50 barakah dan ayat kursi sebanding dengan sepertiga Al Qur'an. Dalam haditsnya yang panjang, Abu Dzar raliyallahu anhu berkata : "Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, ayat mana yang Allah turunkan kepada anda dari Al Qur'an yang paling agung ?" lalu beliau menjawab : "Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum " (ayat kursi).

 

 

Ibnu Abbas radhiyallahu `anhu berkata :

"Ayat yang paling mulia dalam Al Qur'an adalah ayat kursi. " Wallahu a'lam.

Sumber : Tafsir Al Qurtuby
Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung