36. KEBIMBANGAN JIN MUSLIM TERHADAP DUKUN MANUSIA

   
36. KEBIMBANGAN JIN MUSLIM TERHADAP DUKUN MANUSIA

36. KEBIMBANGAN JIN MUSLIM TERHADAP DUKUN MANUSIA

Kitab : Al Jawahiratul Makhfiyyah

Judul : Kebimbangan Jin Muslim Terhadap Dukun Manusia

Disusun oleh : Mohammad Amri Yusof     

Ditulis oleh : Sallehudin Bin Sufi

Dikarang oleh : Ahmad Fahmi Hadiid Syams Al Makhfy


Jin muslim tidak akan sesekali menampakkan dirinya dan berurusan dengan manusia. Bersabda Rasulullah SAW :

”Sesungguhnya di Madinah terdapat sekelompok jin yang telah masuk Islam. Apabila kalian melihat mereka menampakkan diri pada kalian, maka berilah ia peringatan selama tiga hari. Jika mereka masih menampakkan diri kepada kalian setelah (tiga hari) itu, maka bunuhlah, karena ia adalah syaithan” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2236].

 

 

Satu jin bernama Abdul Jabbar Al-Ma'la bin Abdullah Abhar dia berkata dalam dialognya bersama Ahmad:

“Saudaraku, aku di setiap Jum’at yang Agung di Ma’la, golongan kami khusyu’ mendengarkan sang khatib, lalu kami kembali kepada keluarga dan sebagian kami berniaga. Aku adalah generasi ke seratus tujuh puluh delapan (178) dari Syaikh Abdullah Al-Abhar, nama ku Abdul Jabbar Al-Abhar. Iri hati dan kekhuatiran serta terkadang rasa sedih juga kesal sering melandaku, disebabkan oleh manusia yang berada di sekitar Negeriku. Namun aku hanya makhluk yang di takdirkan Allah sebagai Jin Muslim, yang tak mungkin aku campuri segala urusan manusia. Nenek moyang kami adalah Jin yang taat kepada Allah Azza Wajalla, dan sebahagian datuk kami adalah mujahidin yang disegani.

 

 

Masa kecil hingga remajaku sangat penuh dengan rasa iri kepada manusia, ingin rasanya aku memohon agar Allah SWT merubahku menjadi manusia. Jika aku menjadi manusia, hari-hariku akan ku isi dengan pengabdian sebagai khalifah. Menebarkan ajaran Tauhid dan tak ada waktu aku habiskan kecuali menjelaskan kepada manusia lainnya tentang kebenaran yang Allah turunkan kepada Nabi Mulia Muhammad SAW dan membunuh para kaum yang kufur. Masa remajaku pun penuh kekhuatiran, tentang ramainya manusia yang menyandarkan segala kejadian yang mereka anggap tak lazim namun baik adalah perbuatan golongan kami.

 

 

Ada pula manusia-manusia yang sedikit ilmunya beranggapan bahawa golongan kami adalah pelindung-pelindung mereka, dan yang lebih menjijikan adalah perbuatan yang menghina golongan kami, iaitu ramainya manusia yang mengaku bahawa golongan kami sudi membantu mereka. Sedangkan jihad kami adalah berperang melawan golongan jin kafir yang telah berlaku zalim kepada golongan kami. Mereka ialah syaitan-syaitan yang senantiasa memujuk kami kembali kepada kekafiran. Jika kami menolak dan tetap pada pendirian kami, maka mereka para jin kafir akan memerangi kami. Sungguh aku ingin sekali merobek mulut dan menusuk mata manusia yang mengaku mampu melihat dan memperbudak golongan kami, namun tak ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW yang mengizinkan golongan kami turut memerangi kaum fasik secara nyata, kecuali para leluhur kami.


 

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung