35. Syahadah Khas Bagi Jin Yang Memeluk Islam

   
35. Syahadah Khas Bagi Jin Yang Memeluk Islam

35. Syahadah Khas Bagi Jin Yang Memeluk Islam



Kitab : Al Jawahiratul Makhfiyyah

Judul : Syahadah Khas Bagi Jin Yang Memeluk Islam

Disusun oleh : Mohammad Amri Yusof     

Ditulis oleh : Sallehudin Bin Sufi

Dikarang oleh : Ahmad Fahmi Hadiid Syams Al Makhfy


Kitab ini melarang dan tidak membenarkan dialog dengan Jin muslim menggunakan perantara jasad manusia, semua dialog atas izin dan kehendak Allah. Sebelum mengetahui kaedah jin memeluk islam, mari kita kenali tentang jin yang memberi maklumat cara mereka menerima jin kafir masuk islam.


Jin yang bernama Muhayr bin Abhar membantu dakwah Muhammad SAW, kemudian jin itu diganti namanya menjadi Abdullah bin Abhar. Jin ini punya anak yang menjadi Mufti Jin Muslim Ma`la (lokasinya antara Makkah dan Madinah) yang bernama Abdul Jabbar bin Abdullah Al Abhar. Dan jin ini lah yang menasihati dan mengkhabarkan akan banyaknya lisan-lisan manusia yang berdusta serta mengaku dapat berkomunikasi dengan jin muslim, serta terjebaknya ahli ruqyah pelaku ruqyah akan jin-jin kafir yang mengaku muslim. Sedangkan jin muslim tidak pernah dibenarkan memeluk islam dengan memasuki jasad manusia, melainkan harus disaksikan jin muslim yang lain di Ma`la serta dengan syahadat jin muslim, lalu bersimpuh di makam Nabi Adam as.


"Sungguh Kami mengharamkan kepada kaum kami (jin islam) sepertimana apa-apa yang telah diharamkan oleh Allah dan RasulNya keatas semua umat yang beriman.  (diharamkan berurusan dengan manusia).


Dan kami telah diharamkan oleh Muhammad Rasulullah dan nabi Allah sebelumnya (Nuh dan Ibrahim A.S), untuk berhubung langsung dengan manusia, seperti zaman kegelapan dahulu. Tidak ada seorang pun dari kami yang melanggar daripada apa yang Allah sampaikan kepada Muhammad dalam al-Quran, khususnya surah al-Jin yang menjelaskan tentang golongan kami yang masuk islam, dan berbaiah (janji setia) kepada nabi Muhammad yang terjadi di antara Mekah dan Madinah  (pada masa dahulu).


Kebanyakan kami tinggal di tanah suci Mekah dan Madinah. Kami mempunyai tempat di Ma'la. Kebanyakan hari-hari, kami berperang melawan jin-jin kafir yang memfitnah kami dan menggoda anak keturunan kami yang masih lemah.


Benteng pertahanan terkuat kami adalah masjid-masjid yang disucikan Allah, yang didirikan dengan reda Allah, serta rumah-rumah manusia soleh yang bersih dari sifat-sifat duniawi. Kami mendapat wasiat suci untuk membaiah (ucapan taat setia) anak cucu iblis yang hendak memeluk islam, dengan syahadah yang khusus secara langsung tanpa melalui tubuh manusia. Jika ada melalui tubuh manusia, itu hanyalah tipuan para jin kafir. Inilah syahadat kami:


اَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، اَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ آدَمَ خَلِيفَةَ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ، وَعِيسَى نَبِيُّ اللَّهِ، اَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ، أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ مَا جَعَلَ اللَّهُ عَلَى نَبِيِّهِ حَقًّا، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ وَالنَّارُ حَقٌّ، وَتَبْرَأَنَا مِنْ كُلِّ دِينٍ يُخَالِفُ الْإِسْلَامَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ إِبْلِيسَ لَعْنَةُ اللَّهِ وَعَذَابُ النَّارِ عَلَيْهِ خَالِدِينَ فِيهَا.

Ertinya:

"Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Adam adalah khalifah Allah di bumi, dan Isa adalah nabi Allah. Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, saya memohon ampunan kepada Allah, saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa apa yang Allah tetapkan bagi Nabi-Nya adalah benar, bahwa hari kiamat itu benar, bahwa surga dan neraka itu benar, dan kami berlepas diri dari setiap agama yang bertentangan dengan Islam, dan saya bersaksi bahwa Iblis dilaknat Allah dan akan menerima siksa neraka, kekal di dalamnya."


Kami bersyukur dengan peristiwa perjumpaan kami dengan nabi Muhammad, yang penuh cahaya kehangatan di wajah baginda saat itu. Kami mentaati segala perintah Allah dalam al-Quran yang dibacakan Rasulullah kepada kami. Seandainya ada perintah Allah, yang mengizinkan kami merobek mulut manusia yang kafir, kami sangat rasa senang untuk membunuh Abu Jahal dan pengikutnya, sepertimana kami telah membunuh syaitan yang membantunya di dalam berhala, pada waktu dahulu. Akan tetapi tidak ada perintah Allah untuk hal itu.


Khabarkan kepada seluruh manusia yang mengenalmu wahai Ahmad tentang hal ini, dan peliharalah dirimu dari kemusyrikan. Hingga kelak di hari akhirat kita menjadi beruntung dan dalam barisan panji nabi mulia Muhammad SAW.


Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung