Para Pejabat dan Para Ulama yang Didatangi Nabi Khidr A.S

   
Para Pejabat dan Para Ulama yang Didatangi Nabi Khidr A.S

Para Pejabat dan Para Ulama yang Didatangi Nabi Khidr A.S

 


28 April 2024

Para Pejabat dan Para Ulama yang Didatangi Nabi Khidr A.S


Pagi tadi Nabi Khidr mengajak ku kembali ke sebuah tempat yang aku sendiri tak faham berada di mana. Sebegitu indah dan sejuknya bukit itu, lalu ia mengajak ku bersandar di sebuah pohon yang rindang dan berbau harum, dan baru pertama kali aku melihat sebuah pohon yang rindang dan hijau, tidak ada daun yang lebih besar atau nenguning dan tidak juga ada daun yang gugur.


Beliau berkata : 

"Wahai Ahmad, aku mendengar ramai manusia bertanya dan mencari hal yang pasti datang, dan ramai pula orang orang yang munafik dan palsu cinta mereka kepada Allah dan Rasulullah, di balik pakaian dan senyum mereka, dan Neraka lebih pantas mereka tempati kelak di akhirat. 


Aku pun bertanya kepada beliau. Apa itu dan kenapa demikian wahai Nabi Khidr? 


"Mereka bertanya tentang kiamat, tapi mereka tidak bersungguh sungguh mengumpulkan bekal untuk hari akhir itu". 


"Mereka bertanya tentang Allah, tapi mereka berpaling dari Al-Qur'an dan mencari Allah pada para Ulama dan Tokoh yang nampak berharta dan sukses dunia dengan ludah yang halus namun menyesatkan". 


"Mereka mencari Imam Mahdi, tapi mereka lebih banyak tidur di waktu subuh, dan mencari Imam Mahdi dengan akal dan angan-angan mereka yang mengira bahwa Imam Mahdi adalah sosok yang mempunyai keistimewaan untuk membebaskan mereka dari kemiskinan dan kedzaliman dengan singkat". 


"Mereka berkata benci dengan dajjal laknatullah, tapi punggung mereka selalu bengkok kepada penguasa dan si kaya, dan mengangkat dagu mereka dihadapan fakir miskin dan orang lemah, sedangkan dajjal bisa saja datang dengan jubah dan bahasa yang fasih, dengan harta yang banyak". 


"Wahai Ahmad, lihatlah negri mu, ketika Allah mengguncangkan bumi dan mendatangkan banjir serta taufan, sebagian manusia di negri mu takut kepada Allah dan sebagian mengatakan guncangan itu adalah kemurkaan makhluk penguasa laut atau gunung selain Allah".


"Wahai Ahmad, ketahuilah, Sejak pertama Bulan Syawal ini, sudah lebih dari 100 rumah para pejabat dan ulama di negri mu yang aku datangi, dengan pakaian ku yang lusuh dan kotor, yang hanya meminta sedikit saja makanan atau uang.  Lebih dari 100 Ulama dan Pejabat di Negri mu, mengusir aku, sebagian mengusir ku dengan kaki tangan mereka yang terpaksa berwajah bengis dan sombong, sebagian mereka sendiri (Ulama dan Pejabat) mengusir ku dan mengabaikan aku".


"Lalu aku melihat mereka sangat ramah kepada sesama pejabat dan para Ulama itu sangat ramah dengan pejabat yang datang bersilaturrahmi, bahkan 'isi perut nya' pun ia keluarkan demi menyenangkan tamunya itu".


"Jika demikian keadaan mereka, sungguh tidak akan selamat mereka dari tipu daya dajjal yang akan datang ke negri-negri yang kamu cintai, karena yang mereka Puja dan Puji bukanlah Allah, melainkan "pakaian dan harta pada diri seseorrang" Dan yang mereka rindukan dan cintai bukanlah Rasulullah Muhammad yang mulia, melainkan jabatan dan kemewahan dunia". 


"Lalu aku mendatangi lima Ulama dan lima pejabat di Negri saudara mu (Malaysia) dengan pakaian ku yang kotor dan lusuh, kesemuanya menyambut ku dengan baik dan ramah".


"Wahai Ahmad, tuliskan lah dan sampaikan lah, janganlah merasa takut akan kebencian manusia yang akan menghina mu dan memfitnah mu, karena apa yang kamu tuliskan ini bukanlah kehendak mu, melainkan kehendak Allah dan keinginan dari Nya, dan kenyataan yang ada di dalam negri mu adalah demikian adanya, lebih banyak lisan lisan yang pandai menjilat untuk kepentingan duniawi, dan senyum senyum palsu yang juga berharap mendapatkan jabatan dan harta, adalah senyum dan keramahan yang di sukai iblis". 


"Wahai Ahmad, jujurlah dan sampaikan lah kebenaran walaupun pahit. Semoga Allah memberikan petunjuk Nya atau murka Nya kepada mereka yang fasik dan munafik, yang membenci mu setelah kebenaran diri mu ungkapkan, sungguh bukan diri mu yang memutuskan silaturrahmi, tapi merekalah yang tidak benar dalam menyambung tali silaturrahmi dengan mu, dan mereka lah yang salah cara menaiki perahu mu".


"Apakah mereka merasa aman setelah mencaci mu dan menganggap mu berdusta? Lalu dengan sengaja meninggalkan adab dan kesopanan? Tuliskan, jangan takut. Allah akan membuka mata mereka dengan apa yang akan didatangkan ke atas perahu mu, karena Allah menyukai hamba Nya yang mengedepankan Akhlaqul karimah dan kesabaran, dan Allah membenci kesombongan dan orang-orang yang merasa lebih benar dan lebih baik kehidupannya dari orang lain, hingga mereka tidak menyadari bahwa lisan dan sikap mereka telah melukai dan menyakiti hati saudara nya.


"Dan aku mendengar Allah sangatlah murka kepada mereka (para Pejabat) yang membiarkan kemaksiatan dan kesesatan diatas negri mu, dan merasa aman dengan pakaian mereka dan jabatan mereka. Dan sia-sia lah majlis-majlis ilmu yang mereka pertontonkan (menggelar majlis-majlis taklim ilmu di medsos dan mengajar dengan akal mereka), namun menghasilkan perpecahan dan kesombongan, karena sebagian dari mereka sangat bangga dan tunduk kepada penguasa dan si kaya. Senyum dibibir mereka nampak sampai kepada dua telinga mereka ketika berhadapan dengan si kaya, namun bibir mereka tertelan dan hilang kedua telinga dan mata mereka ketika berhadapan dengan si miskin". 


"Wahai Ahmad, persiapkan diri mu, Allah akan meminta mu untuk mengatakan apa apa yang aku sampaikan pada yang berikutnya. Dengan kata kata dan bukan lagi dengan tulisan. Semoga Allah menjaga mu dari orang-orang yang iri lagi dzalim".


Ahmad Al-Makhfy

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung