Pilih bahasa : Arabic | Turkish | English
4 November 2025
5 Syarat Yang Membolehkan Poligami
Di sela-sela kesibukanku, Nabi Khidr a.s mendatangiku dengan wajah yang nampak bahagia, lalu beliau berkata.
"Wahai Ahmad, sungguh air hujan yang turun dari langit membawa dua hal,
- menyuburkan dan membawa manfaat untuk seluruh makhluq diatas dunia,
- dan sebagian membawa bencana sebagai hukuman dan peringatan bagi kaum yang kufur lagi dzalim,
begitulah perumpamaan bagi orang-orang yang berilmu dan berakhlaqul karimah, sungguh seseorang yang 'alim dan akhlaqul karimah
- akan membawa kebahagiaan, ketenangan dan kesejukan serta keberkahan bagi orang-orang yang menggunakan akal dan hatinya baik yang mengamalkannya dan bagi orang-orang duduk bersama hamba Allah yang sabar, alim dan berakhlaqul karimah.
- Namun akan membawa penyesalan dan kehinaan bagi kaum yang berpenyakit hati (iri, dengki dan hasad) kepada hamba-hamba yang sabar, 'alim dan berakhalqul karimah."
"Wahai Ahmad, duduklah dan dengarkanlah nasihatku, sungguh nasihat ini pernah aku dengar dari Malaikat Jibril kepada Nabi Shodif di tanah Arkhabil, tidaklah ketenangan melainkan Allah lah Sang Maha Tenang dan Maha Berkuasa, hingga Dia menjadikan "air yang luas" dibawah Arasy Nya, sebagai perumpamaan Maha Luasnya Kesabaran Allah dalam mengurus semua ciptaan Nya. Hingga Allah menciptakan
- beberapa bulan yang berisikan air dengan 12 warna dan 12 rasa di alam semesta,
- dan hamparan air yang luas di atas langit yang tertinggi dengan 112 warna dan dengan kesejukan."
"Wahai Ahmad, sungguh "ن" ( NUN ) bermakna Nawayal Muqaddarah, yakni pena yang telah mengering, yang telah tertulis segala ketetapan Allah atas segala ciptaan Nya yang sempurna diatas Lauh yang luas hingga Allah memberi nama Al-Qur'an yang sempurna sebagai NUR, HUDA dan FURQON, agar hamba-hamba Allah tidak tersesat dan menjadi hina bagi yang beriman kepada Nya dan kepada kitab-kitab dan kepada Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul Nya. Sungguh NUN adalah Pena Nya yang sempurna. Tahukah kamu wahai Ahmad ? Hendaklah dirimu dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan kepada Kakekmu yang Mulia Muhamad, mampu menuliskan kisah hidupnya dengan tulisan yang indah sebagai Rahmatan lil Alamin di sepanjang hidupnya."
"Wahai Ahmad, tidaklah Allah menghukum orang-orang yang sabar lagi bertaqwa, tidak pula Dia meninggalkannya, kecuali hanya memberikan ujian dan pengajaran, sungguh drajat yang tinggi disisi Allah adalah bagi hamba-hamba Nya yang berjuang untuk masa depan ummat dan senantiasa menebarkan kasih sayang serta menjadi dermawan yang bijak. Tidaklah Allah melupakan janji Nya melainkan senantiasa Allah akan menepati janji Nya kepada hamba-hamba Nya yang sabar dalam menerima segala ketatapan Allah dengan keikhlasan dan keyakinan."
"Wahai Ahmad, tidaklah ada kesempurnaan dan kebahagiaan jika manusia menginginkannya dalam pandangan mata dan mengukurnya dengan perut-perut mereka (syahwat) melainkan kepenatan dan kepedihan yang pasti datang kepada hamba-hamba Allah yang kufur lagi pendengki, kepada hamba Allah yang munafik dan hasad, disebabkan mereka yang berpenyakit hasad sangat buruk bagi hamba-hamba Allah lainnya yang berdekatan dengannya. tidaklah berdosa jika dirimu menjauhi orang-orang yang hasad, bukankah cara menghadapi orang yang penyakit hasad telah nampak jelas pada kisah-kisah di zaman Rasulullah yang Mulia Muhammad...? Sungguh nyata kerusakan dan penderitaan yang disebabkan oleh seorang yang hasad atas diri orang-orang yang mempercayainya. Sungguh sifat lembut hilang dan sifat baik telah mati didalam hati kaum yang hasad. Sungguh beberapa banyak negeri-negeri yang rusak disebabkan si hasad yang fasik dan munafik dijadikan pemimpin dan dipercaya."
"Wahai Ahmad, sungguh 6666 itu membuka tiga keberkahan pada ladang-ladang mereka, dan membuka segala yang lama tertutup pada salah satu dari mereka (saudari-saudarimu), sungguh tidaklah akan ada musibah dan cobaan kepada putrinya, melainkan Allah hendak membuatnya menjadi hamba Allah yang jujur dan beramal shaleh. Hendaklah dia bersabar dan bertaubat dengan taubatan nasuha, hingga Allah hilangkan beban yang menghimpit hatinya. Hendaklah dia bertaqwa dan bersabar."
"Wahai Ahmad, tidaklah ada kewajiban bagi dirimu untuk menggilir istri-istrimu dalam waktu yang di tetapkan mereka (istri-istrimu), dan janganlah mencari-cari kesalahan atas diri mereka, dan jangan pula istri-istrimu berbicara keras terhadapmu, dan jangan pula dirimu melakukannya. Sungguh tidaklah Allah menghendaki dan tidak pula menyukai seorang laki-laki memulai perceraian, dan Allah melaknat bagi laki-laki yang mencari-cari kesalahan istri-istrinya untuk mencari jalan talak, dan tidaklah akan ada keberkahan dan kebahagiaan bagi perempuan yang khuluk (meminta talak) hanya karena membenci satu kesalahan pasangannya, sedangkan Allah Maha Pengampun lagi Maha Adil. Kecuali pasangan-pasangan itu telah keluar dari Dienul Haq dan mendzalimi (mengancam keselamatan diri), dan hendaklah mereka yang bertengkar mengambil hakim yang adil diatara keduanya, yang 'alim lagi terpercaya."
"Wahai Ahmad, tidaklah ada pandangan kasih sayang Allah terhadap laki-laki dan perempuan yang bersikap kasar dan dzalim kepada pasangan-pasangan mereka. Tidaklah ada pernikahan penuh ridho dan kasih sayang Allah kepada laki-laki yang telah beristri lalu ia menikahi perempuan lain tanpa diketahui oleh istri yang sebelumnya, dengan hukum yang jelas (syarat-syarat poligami), yakni dibolehkan atas seorang laki-laki mempunyai istri dua, tiga dan empat dengan syarat :
- pertama, perintah Allah secara mutlak dengan tanda-tanda yang nyata sebagaimana dirimu, sungguh hal ini hanya terjadi kepada dirimu dan beberapa leluhurmu yang di Muliakan Allah,
- kedua, disebabkan istri pertama tidak dapat memberikan keturunan dengan syarat-syarat telah dibenarkan oleh seorang 'alim yang faqih dan empat orang tabib yang ahli (Dokter Ahli),
- ketiga, disebabkan istrinya kehilangan akal (gila),
- keempat, karena istri pertama berpenyakit yang menyebabkan hilang kemampuannya dalam melayani suaminya,
- kelima, disebabkan kerelaan istri sebelumnya dengan sebab menjaga harta-hartanya dan dikhawatirkan terjadi perzinahan atas diri laki-laki itu.
Sungguh tidaklah ada yang lebih disukai Allah kecuali seorang suami bersabar dan menjaga hati pasangannya, dan menjauhi wanita-wanita lain selain pasangannya halalnya (menutup jalan poligami yang hanya karena nafsu dan merasa berharta). Hendaklah dirimu menuliskan ini, agar terang dan jelas hukum Allah atas hamba-hamba Allah yang membacanya. Dan hendaklah mereka menceraikan istri kedua, ketiga dan keempat jika tidak memenuhi syarat-syaratnya, hingga selamat kaum laki-laki dari kebodohan dan penderitaan kelak di dalam kubur-kubur mereka hingga masuk kedalam neraka akibat kebodohan dan kesombongannya, atau ia meminta kerelaan dan menjalankan kejujuran keatas istri-istri mereka. Tidaklah mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat bagi laki-laki yang "menyembunyikan" pernikahannya (mempunyai istri simpanan), hingga Allah telah mempersiapkan akhir hidup yang menyedihkan dengan penderitaan yang panjang didalam kubur mereka. Inilah hukum yang telah Allah tetapkan. Hendaklah kaum laki-laki memperhatikannya."
"Wahai Ahmad, aku Balya bin Malkan telah menyaksikan kesabaranmu atas kemarahan orang-orang yang termakan ucapan si hasad, sungguh Kakekmu yang Mulia meneteskan airmata haru, ketika Allah membuka kisahmu kepadanya, dengan banyaknya dirimu mendapatkan ujian fitnah dan hinaan, sungguh aku diperdengarkan Allah dalam mimpiku, Kakekmu yang Mulia berkata kepadaku..."
"WAHAI SAUDARAKU BALYA YANG BIJAK, TIDAKLAH ADA LUKA YANG PALING MENYAKITKAN DARI GORESAN PEDANG DUNIA, KECUALI EMPAT GORESAN DIHATIKU,
- PERTAMA KHABAR TERBUNUHNYA PAMANKU,
- KHABAR AKAN SYAHIDNYA HASAN DAN HUSAIN DUA PERMATAKU,
- WAFATNYA IBRAHIM BIN MUHAMMAD,
- DAN KHABAR TENTANG KISAH HIDUP AHMADKU.
SAMPAIKAN KEPADA AHMADKU, AKU MUHAMMAD AKAN SENANTIASA MEMPERHATIKANNYA DAN MEMBELANYA, HINGGA ALLAH SENANTIASA MENJAGA DAN MEMBERIKANNYA PETUNJUK-PETUNJUK YANG NYATA."
"Wahai Ahmad, bukankah telah disaksikan banyak orang-orang di tempat yang sedang dirimu bina, sebuah pohon yang meminta kepadamu agar dirinya tidak di patahkan dahannya (ditebang), hingga pohon-pohon itu meminta kepada Allah agar dapat memberikan buah yang banyak lagi manis untukmu, dan sebagian pohon berjanji akan memperbanyak daunnya hingga memberi manfaat dan kesejukan diatas tanahmu, hingga buah-buah di pohon itu lebat dalam masa 14 hari, yang semula tidak ada tanda-tanda pohon itu berbuah, hendaklah dirimu dan istri pertamamu mengambil dan memakannya walau hanya sedikit saja, agar pohon itu tidak lagi bersedih ketika dirimu berada didekatnya. Hendaklah dirimu tidak mengecewakan makhluq-makhluq Allah atas kebahagiaan mereka. Sungguh yang demikian itu adalah sifat yang diwariskan Kakekmu Muhammad Nabi Yang Mulia."
"Wahai Ahmad, hendaklah istri pertamamu bersabar, tidaklah dia sendirian dimalam itu melainkan Allah menetapkan kebaikan atasnya dan sangat dekat dengannya dimalam itu dan Kakekmu yang Mulia Muhammad mencurahkan doa-doa untuknya. Sungguh jika dimalam itu dia bersabar, tentulah Rasulullah yang Mulia sampai kedalam mimpinya. Bukankah cahaya wajah Nabi Mulia Muhammad tidaklah akan sampai kepada ruh hamba-hamba Allah yang tidur dengan membawa kemarahan dan tertutup oleh tiupan syetan."
Ahmad F. bin Abdullah A. Syams
.png)