Tentang "Nur Muhammad" dan "Ruh"

   
Tentang "Nur Muhammad" dan "Ruh"

Tentang "Nur Muhammad" dan "Ruh"


3 April 2024 (pagi)


TENTANG 'NUR MUHAMMAD' DAN 'RUH' 


Ketika aku duduk di atas sajadah ku dengan beristighfar karena takut dan malu kepada Allah, dan menunggu matahari terbit selepas sholat subuh beliau Nabi Khidr a.s mengucapkan salam dengan lembutnya. Namun aku memahami beliau membawa berita yang besar, hingga tubuhku pun menggigil dan tidak mempunyai daya dan kekuatan hanya mampu memandang dan mendengarkan Beliau (Nabi Khidr a.s). Beliau berkata: 


"Wahai Ahmad, tenangkan hati mu sejenak dan jangan risaukan urusan duniamu, sungguh apa yang akan aku khabarkan ini adalah datang atas perintah Allah dan atas kesedihan seorang Ghoutsul Awliya. Wahai Ahmad, tulislah dan hendaklah dirimu berhati-hati dalam menuliskannya.”


“Tuliskanlah ucapanku ini."


"Bismillahirrahmanirrahiim…”


Wahai Ummat Manusia, sungguh Allah Azza WaJalla adalah dia yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu, Dia-lah Allah yang menciptakan segala sesuatu, yang tidak ada sekutu bagi Nya, dan segala keindahan dan kesempurnaan serta kekuasaan ada dalam genggaman Nya, dan Dia-lah Tuhan yang pada genggaman Nya adalah Cahaya Petunjuk Dan Cahaya Ilmu yang Maha Luas dan Maha sempurna, tidak ada rahasia di atas rahasia Nya, dan Dia-lah Allah Tuhan yang Maha Mengetahui segala yang tersembunyi.


Wahai Ummat Manusia, sungguh Allah lah pemilik Cahaya Kesempurnaan yang terang, yang menciptakan setitik cahaya dalam genggaman Nya yang nampak besar dalam pandangan makhluk Nya (Nur Muhammad Rasulullah) dan lebih besar dari cahaya-cahaya yang diciptakan Allah setelahnya (setelah cahaya/ruh Rasulullah). 


Dan Allah menciptakan hamparan cermin yang berisi cahaya bak cermin yang memantulkan segala hal yang akan tercipta dan segala hal yang akan terjadi atas segala ciptaan Nya, yang tegambar segala peristiwa dalam kehidupan diseluruh ciptaan dan makhluq-makhluq Nya…


Kemudian Allah menciptakan 'Lauh' dan 'Pena', yang cahaya pada cermin memantul sempurna pada 'Lauh' itu hingga 'Pena' menuliskan seluruh kehendak Allah yang sempurna, yakni segala peristiwa dan segala ilmu-ilmu Nya dan cahaya petunjuk Nya (tentang Al-Qur'an dan bentuk rupa Rasulullah Muhammad yang sempurna dengan cahaya pada dada dan bahu pada jizim Rasulullah Muhammad yang Mulia), dan dari cahaya disisi Cermin itu pula Allah menciptakan ruh para Malaikat, Jin dan manusia yang berbaris-baris, disisi 'Lauh' lalu pada hamparan ‘lauh’ tertulislah ‘Al-Mitsaqon Gholizh’…


Wahai Ummat Manusia, Dialah Allah yang mengatur segala sesuatu dan menciptakan 'Arasy' sebagai pembatas antara Cahaya Petunjuk (Nur Muhammad dan Nur Al-Qur'an) dan pembatas antara Allah dengan para malaikat Nya, lalu Allah hamparkan keindahan Syurga dan kedahsyatan Neraka bagi hamba-hamba Nya yang kufur…


Dan Dialah yang menciptakan ‘Kursiy’ nya dengan sebab Kecintaan Nya kepada Rasulullah Muhammad, hingga dengan ‘Kursiy’ itu Allah mengatur segala sesuatu yang telah di ciptakan Nya, sesuai dengan kadarnya, hingga Nur itu kembali berada pada ‘Kursiy’ Nya, dialah Rasulullah Muhammad Nur yang kembali berada disisi Nya.


Wahai Ummat Manusia, tidaklah kalian menyaksikan kesudahan kaum akal dalam menafsirkan Ayat-Ayat Allah...? Sungguh berbeda antara Allah dengan Cahaya Nya dan Cahaya Muhammad. Ketahuilah, bahawa Dia (Allah AzzaWaJalla) adalah Sang Maha Pencipta dan Dia-lah Allah yang menciptakan Segala Cahaya…


Sungguh Nur Muhammad diciptakan dari Nur yang berada pada wajah Nya (yakni adalah sebuah cahaya yang terang di hadapan Allah yang di ciptakan Nya sebagai cermin dan pembatas terhadap diri Nya yang Maha Terpuji dan Maha Besar dan Maha Berkuasa), yang dengan cahaya itu Allah menciptakan Nur Muhammad yang bercahaya (Ruh), yang Allah beza kan dari ruh-ruh hamba-hamba Nya yang lain (berbeza dengan Para Nabi dan Rasul dan Ummat manusia yang lainnya, Ruh dan Nur Muhammad Allah ciptakan sebelum yang lain diciptakan Nya). 


Wahai Ummat Manusia akhir zaman… Sungguh Allah  sangatlah berbeza dari segala yang diciptakan Nya, hingga mustahil Allah sama dengan segala ciptaan Nya, tidaklah sama Nur dan jisim Nya dengan Nur dan jisim makhluq Nya…


Dan makna Cahaya yang berbaris-baris dalam firman Allah adalah Ruh-Ruh Ummat Manusia yang Allah ciptakan setelah Nur Muhammad, yang ruh-ruh itu saling mengenal dan telah mengetahui masa di tiupkan oleh Allah ke dalam rahim ibunya. 


Wahai Ummat Manusia, sungguh peristiwa pembelahan dada Muhammad adalah masa dimana Nur Muhammad menempati tempatnya dalamRuh yang sempurna sejak awal penciptaannya (Awal penciptaan Ruh Rasulullah), yakni pada Ruh Muhammad ada wadah yang luas yang merupakan wadah dalam menerima wahyu-wahyu Allah kepada diri Muhammad Rasulullah yang tidak di miliki oleh ruh-ruh manusia lainnya, tidak pula pada diri para malaikat Allah dan tidak pula pada diri Nabi-Nabi sebelum Rasulullah Muhammad yang mulia di lahir kan ke dunia.


Itulah yang aku jelaskan kepadamu dan tulislah. Hingga jelas bahawa Allah tidak ada sekutu bagi-Nya, dan tidak ada satupun ciptaan Nya yang menyamai ke Maha Tinggian Drajat Nya sebagai Rabbul 'Alamiin…Dialah Allah Tuhan  yang Maha Mengetahui segala amal perbuatan hamba Nya. 


Dan Kakek Mu Nabi Mulia Muhammad adalah Manusia satu-satunya yang ruh dan jisimnya berbeda dengan manusia-manusia lainnya. Dialah Nabi dan Rasul yang Allah ciptakan satu-satunya dengan kesempurnaan cahaya penyejuk dan cahaya petunjuk bagi seluruh Alam.


Yang darinya (Nabi Muhammad) akan mengalir setitik cahaya setelahnya, yakni anak keturunannya yang mengikuti jejak Beliau Nabi Mulia Muhammad, yang akan dipaksa oleh Allah untuk menempati takdirnya sebagai 'Zuriyyaturosulullah' sebagai penyejuk dan pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus. 


Sungguh tidak akan selamat bagi mereka yang menyia-nyiakan Nur Rasulullah yang Mulia Muhammad jika ia adalah keturunan darinya. Amathinalah zuriyyah Rasulullah yang tak mengikuti takdirnya.  


Sunguh teramat beruntunglah jika Nur ilmu Nabi Mulia Muhammad mengalir dan memenuhi hati para Ummat Beliau hingga cahaya cinta dan syafaat Rasulullah Muhammad membekas pada wajah-wajah ummatnya itu walaupun bukan dari Zuriyyah Rasulullah yang Mulia. 


Wahai Ahmad, sungguh aku Khidr menjadi hiba kepadamu. Tenangkan hatimu, Allah tidak memintaku untuk mengajarkan mu tentang ini dalam satu malam. Allah meringankan dirimu, sungguh Dia-lah Allah yang Maha Pengasih dan MahaBijaksana, hingga memberikan waktu tujuh malam untuk dirimu menerima pengajaran dariku tentang ‘Allah dan Nur Muhammad yang Mulia’.


-Ahmad F. bin Abdullah AlwieSyams-




Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung