4 Oktober 2025
Cahaya Yang Turun di Sepertiga Malam dan Amalan Yang Menjadi Pembuka Keberkahan dan Hidayah di Dalam Rumah
Nabi Khidr a.s mambangunkanku dari tidurku di sepertiga malam beliau berkata.
"Wahai Ahmad, tidaklah ada cahaya yang indah diatas dunia dalam pandangan penduduk langit melainkan cahaya-cahaya Al-Qur'an yang dibaca oleh ummat Nabi Mulia Muhammad di rumah-rumah mereka disepertiga malam ini. Aku melihat dari dalam rumah beberapa pengikutmu nampak cahaya turun di sepertiga malam dan kebanyakan kaum perempuan, sungguh Allah Azza Wajalla tidaklah akan mensia-siakan airmata mereka dalam khusyuk doa-doa mereka ? Sungguh hendaklah mereka bersabar atas apa yang mereka alami, tidaklah ada kedzaliman atas diri mereka kelak melainkan pahala dan kebahagiaan, Allah lah penjaga mereka dan Allah lah penolong mereka. Jika mereka termasuk orang-orang yang sabar."
"Wahai Ahmad, Pertolongan Allah dan Perlindungan Allah akan datang jika seorang hamba benar-benar telah memperbaiki dirinya dalam syariat dan dalam menjalankan syarat-syarat taubat dengan benar. Tidakkah kamu mengisahkan bahwa dahulu lima ratus tahun yang silam aku mempunyai seorang sahabat dari kalangan Ulama di tanah Arkhabil ? yang Allah izinkan aku bersahabat dengannya ? Apakah mereka mengira bahwa Waliyullah itu adalah orang yang bersih dari dosa sejak kecil hingga ia berjumpa denganku ? Tidak... Sungguh aku kisahkan kepadamu ? Bahwa sebelumnya ia adalah seorang yang penuh dosa dan kemaksiatan ? Kemudian ia menikah dengan seorang wanita yang shaleh lagi 'alim, yang kesabarannya dan pengabdiannya kepada Allah dan Rasulullah serta kepada suaminya menggetarkan arasy, hingga Allah menurunksn hidayah hanya dengan satu tetes air mata di satu malam saja, sungguh sejak awal menikah hingga satu malam itu ia tidak pernah meneteskan air mata karena kedzaliman sang suami, hingga satu malam itu saja."
"Wahai Ahmad, tidaklah akan menjadi berlubang dan indah batu yang keras jika dipukulkan dengan pahat dan batu yang keras pula? Melainkan tetesan air yang senantiasa menetes diatasnya yang akan mampu mengalahkan kerasnya batu, dan pahatan lembut penuh ketelitian dan kesabaranlah yang akan membentuk batu yang keras menjadi permata ? Demikianlah perumpamaan dari kesabaran yang berterusan dalam menghadapi pasangan dalam hidup."
"Wahai Ahmad, sungguh Allah menerima doa dan mengabulkan harapan perempuan itu ? Hingga sang suami jatuh dalam sakit yang teruk, hingga suatu malam Allah mematikannya lalu menghidupkannya kembali, disebabkan tetesan air mata wanita shalehah ( istrinya ) itu. Kemudian ia menyadari akan dosa-dosanya dan tunduk kepada Allah dan Rasulullah, kisahkanlah dalam tulisan. Hingga menjadi tentram perempuan-perempuan di dalam perahumu ? Sungguh jika mereka bersabar dan tenang dalam rumah tangga mereka, tidak mengeluh selain kepada Allah, merakalah yang akan membuka pintu keberkahan dan hidayah kedalam rumah-rumah mereka, dan merekalah yang kelak akan dibebaskan Allah masuk kedalam syurga tanpa hisab."
"Wahai Ahmad, tidakkah dirimu memahami ? Bahwa tidaklah baik menunda-nunda untuk menjalankan semua perintah, sungguh telah sampai dirimu pada akhir tahun menurut hitungan tahun dunia, ingatkah dirimu masa dimana dirimu dan dua sahabatmu mendapatkan perintah ? Lalu keduanya menjadi ragu ? Hingga Kakekmu Rasulullah mendatangi mereka didalam mimpi mereka ? Apakah mereka masih ragu ? Sungguh Allah lah yang mengangkat derajat mereka, hendaklah mereka menguatkan ikatan dengan tawadhu dan memahami. Katakanlah kepada mereka berdua, hendaklah mereka berjalan seiring dengan dua perniagaan dan janganlah melakukan kecerobohan, hendaklah mereka mengkuti perintah. Yang demikian itu lebih baik mereka lakukan dan mendatangkan keberkahan."
"Wahai Ahmad, hendaklah dirimu menerima bantuan sahabatmu yang lain lalu datang seorang sahabatmu yang lain hingga diriku menjadikan pasangan suami istri itu terikat dalam perjanjian yang kuat, dan hendaklah mereka menjadi yakin dan berjuang bersamamu. Bukankah ia telah mengatakannya ? Janganlah dirimu menolaknya ? Sungguh Allah hendak menguji beberapa pengikutmu, hendaklah dirimu bertenang hati."
"Wahai Ahmad, hendaklah sahabatmu mengurungkan niatnya untuk memutuskan perkerjaannya dinegerimu lalu ingin mengabdi dalam bangunan yatim dan fakir miskin yang kamu dirikan itu, sungguh Allah Maha Mengetahui isi hati, bukankah ia telah berjanji kepadamu dahulu ? Akan berjuang di sekitar tempat tinggalnya ? ( di daerahnya ) lalu sebagian yang lain pun berjanji akan berjuang bersamamu dengan keikhlasan ? Sungguh diantara empat itu tidaklah ada kekhilafan atas mereka ? Melainkan hati mereka manjadi berat disebabkan syetan-syetan yang membujuk syahwat mereka. Hendaklah mereka menyadarinya. Sungguh mereka tidak memahami apa yang telah dirimu ciptakan dan bentangkan sebagai jalan yang terang lagi jelas."
"Wahai Ahmad, tulislah !!! Bukankah telah jelas dan tegas, bahwa bukanlah kesalahan istrimu melainkan ia mendapatkan tekanan dan bujukan yang membuat ia diam, sungguh tidaklah ada kebaikan untuk dirimu menceraikannya, katakan kepada istri-istrimu, sungguh tidak akan terbuka pintu keberkahan melainkan mereka yang lebih awal bersamamu menerima apa yang telah Allah tetapkan kepadamu wahai Ahmad, sungguh kertas putih yang terdapat bercak kotor itu masih dapat dibersihkan, hendaklah mereka menjaga hati, dan hendaklah dirimu dan kedua istrimu menjaganya. Tidaklah akan datang murka Allah atas tanah-tanah ditepi lautan hingga ia menjadi aman dan tentram bersama yang terbaik dalam padangan Rasulullah. Siapakah diantara istrimu yang terbaik ? Dialah yang selalu mendengarkan curahan hati perempuan-perempuan didalam perahumu, hingga mereka menjadi tenang dan tentram dengan nasihat-nasihat sabar darinya. Sungguh keduanya mampu menjadi tauladan bagi yang datang berikutnya, kecuali mereka membiarkan syetan-syetan kembali menguasai rumah-rumahmu."
"Wahai Ahmad, bersabarlah atas fitnah yang datang beberapa hari yang lalu, yang datang dari seorang yang tidak dirimu menyangkanya, jika dahulu Abu Lahab menjadi musuh Allah dengan sebab memfitnah dan berlaku dzalim kepada Kakekmu Nabi Mulia Muhammad, dirimu pun pernah mengalaminya, lalu Abu Lahab mendapatkan sokongan dari Abu Jahal pun dirimu merasakannya. Hendaklah dirimu bersabar, sungguh tidak akan ia (yang memfitnahmu) hidup dalam ketenangan. Bukankah telah nyata bahwa ucapannya menjatuhkan perniagaan orang yang dibujuknya ? Apakah benda-benda musyrik yang diberikannya akan mampu menolak murka Allah atas dirinya dan orang-orang yang dipengaruhinya ? Sungguh telah mereka rasakan secara perlahan Allah mengurangi ketenangan dan keberkahan atas usahanya. Hendaklah dirimu bersabar. Kelak mereka yang termakan fitnah akan menyadari bahwa apa yang dikatakan si tukang fitnah dan namimah itulah kedustaan yang nyata."
"Wahai Ahmad, katakan kepada istrimu, tidaklah akan datang Kakekmu Rasulullah Saw kepadanya di dalam mimpi-mimpinya, malainkan telah Allah tetapkan atas dirinya derajat yang tinggi dalam pandangan wanita-wanita didalam perahumu, lalu Allah mendatangkan ujian yang berat dalam pandangannya, katakanlah... Tidak akan ditempa dengan keras lagi lama jika batu itu bukanlah permata yang indah dan mahal. Hingga kelak menjadi permata yang pantas untuk berada dalam genggaman Rasulullah yang Mulia Muhammad sebagai perhiasan jannah. Dan hendaklah ia memahami, bahwa yang datang berikutnya adalah seorang perempuan kecil yang menjadi gambaran dirinya dimasa yang lalu. Hingga ia membentuknya menjadi permata yang indah pula, sungguh aku menjadi saksi bahwa apa yang ia katakan lalu Allah membenarkannya, tidaklah seorang hamba diberikan ujian yang berat melainkan ia diberikan kemampuan untuk malaluinya jika ia termasuk hamba yang sabar. Bukankah telah banyak kisah wanita mulia yang mampu menghadapi kerasnya godaan dan ujian Allah atas diri mereka ? Hendaklah kaum perempuan mengambil hikmah dari semua kisah."
"Wahai Ahmad, dekatkan tempat tinggal istri-istrimu, demi Allah... Aku Balya bin Malkan tidak berkata-kata melainkan atas izin dan perintah Allah. Apakah dirimu menjadi ragu ? Apakah dirimu hendak mendustai segala bukti nyata yang telah Allah bentangkan kepadamu ? Apakah dengan mendebatku hatimu menjadi tentram...? Sungguh syetan-syetan yang menggoda dan menipumu bukanlah lagi syetan dari golongan jin yang sama, apakah dirimu tidak merasakannya...? Hendaklah dirimu mengikat ketiganya dalam ikatan yang kokoh, hingga mereka seakan menjadi saudara kandung. Hingga mereka menyadari bahwa kesamaan kisah hidup mereka hingga Allah mendatangkan mereka kepadamu. Dan janganlah dirimu mengabaikan ketiganya... Atau Allah menjatuhkanmu kedalam kehinaan yang nyata."
"Wahai Ahmad, sungguh 2027 adalah masa dimana matahari dalam perahumu telah bersinar, maka ditahun itulah dirimu menyaksikan keharuan, hendaklah dirimu menjalankan kewajibanmu bersama para pengikutmu dari hari ini hingga datang cahaya kebahagiaan di pertengahan tahun 2*****. Hendaklah mereka yang terikat perjanjian perniagaan bersamamu bersabar dan menjaga hati mereka. Sungguh ditahun itu Allah menurunkan bencana atas tanah-tanah kecuali apa yang kamu upayakan saat ini. Hendaklah para pengikutmu membuka ladang-ladang mereka dan memulai menanam benih-benih padi yang kamu tumbuhkan. Janganlah mereka mensia-siakannya... Bukankah padi-padi itu telah siap untuk di tanam ? Sungguh dari padi-padi itu terdapat keberkahan... Berikanlah padi-padi itu kepada pengikutmu yang setia di tempat dirimu pernah berkunjung dan membuat pertanian disana."
"Wahai Ahmad, sungguh getaran didasar lautan itu akan terjadi. Dan bersegeralah dirimu memberikan peringatan keras kepada beberapa pengikutmu, bersegeralah dirimu memakai kembali jubahmu dan bersegeralah dirimu menjalankan perintah Allah. Jauhi rasa takut dan ragumu."
Ahmad F. bin Abdullah A. Syams