Makna طٰسۤۚ "Tho Siin" dan Semut Penjaga Pintu

   
Makna طٰسۤۚ "Tho Siin" dan Semut Penjaga Pintu

Makna طٰسۤۚ "Tho Siin" dan Semut Penjaga Pintu


25 April 2024

Makna Tho Siin dan Semut Penjaga Pintu


Nabi Khidr AS mendatangi ku siang ini. Beliau berkata, wahai Ahmad, janganlah bersedih dan takut, sungguh aku tidak mendatangi mu satu hari kemarin karena Allah tidak memberi perintah kepada ku, yang demikian itu agar engkau dapat mengerjakan kewajiban mu meneliti kitab-kitab ditangan mu yang kamu tuliskan.


"Wahai Ahmad, bangunlah dan persiapkan diri mu untuk berjalan bersama ku. Sungguh Allah akan memperlihatkan beberapa makhluk Nya dan Allah memberikan perintah makhluk itu berbicara kepada mu. Dan tuliskan lah semua yang kamu saksikan.


Wahai Ahmad, Kisahkan lah kejadian hari ini, Sungguh Allah berkata kepada ku, 

DEMI طٰسۤۚ, YANG BERMAKNA "ATTHOAT DAN SAUFA"

Ketaatan yang wajib bagi manusia kepada Allah tanpa batas dan akan menutup segala kesulitan hingga hari penghabisan, tidak ada balasan apapun bagi yang taat kecuali Pahala dan kebahagiaan dunia dan akhirat dan tidak ada ketaatan kecuali hanya kepada Allah


SUNGGUH AKU (ALLAH) LAH YANG MENCIPTAKAN SEMUT PENJAGA PINTU YANG TAAT, DAN TENTARA-TENTARA SEMUT YANG PATUH, DAN DIA ( SEMUT PENJAGA PINTU ) MENGETAHUI KETUKAN SAUDARANYA ( KETUKAN PASUKAN SEMUT KEPADA PINTU-PINTU DALAM LUBANG/SARANG SEMUT ), SUNGGUH AKU ALLAH AZZA WA JALLA TELAH MENCIPTAKAN SEMBILAN RATUS SEMBILAN PULUH SEMBILAN RIBU JENIS SEMUT YANG TAAT, YANG DEMIKIAN ITU AGAR SUPAYA MANUSIA BERFIKIR. APAKAH MEREKA ( MANUSIA) BUTA DAN TULI HINGGA TIDAK MENDENGAR KAN KHABAR - KHABAR DAN MELIHAT SEGALA TANDA TENADA KEBESARAN KU ( ALLAH AZZA WA JALLA ) ? SUNGGUH AKULAH ( ALLAH) YANG MENCIPTAKAN SEGALA SESUATU DAN YANG BERHAK DISEMBAH DAN DI TAATI. SUNGGUH KEBODOHAN YANG NYATA, YAKNI MEREKA YANG MEMBACA AL-QUR'AN NAMUN HANYA SAMPAI PADA LISAN - LISAN MEREKA.


Nabi Khidr berkata :"Wahai Ahmad, tulislah, bahwa seekor semut penjaga pintu telah mendatangi mu, dan menceritakan ketaatan mereka kepada Allah dan tunduk pada ketetapan Allah, yang Allah wahyu kan kepada Rajanya ( Raja semut penjaga pintu ) hingga aman kawanan semut-semut itu dari penyusup yang hendak masuk kedalam sarang-sarang mereka, yang lubang-lubang di sarang semut itu di jaga oleh semut penjaga yang gagah dalam menjaga kawanan mereka.


Sungguh Allah lah yang mentakdirkan hal itu, yang tak pernah luput pandangan-Nya atas segala sesuatu yang di kerjakan Makhluq-Makhluq Nya. Dan Allah Maha Mengetahui jumlah semut-semut hitam itu di dalam lubang yang gelap. Sungguh Allah Maha Mulia dan Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui.


Wahai Ahmad, bukankah semut itu berkata : "Wahai Bani Hasan Ahmad Al Makhfiy, Sungguh aneh manusia akhir zaman, mereka tidak mengenali saudara-saudara mereka sendiri, hingga mereka tertipu oleh tipuan manusia manusia pendengki yang hendak merusak kerukunan mereka diatas Negri-Negri mu ( Tanah Arkhabil ), sungguh kami ( semut penjaga pintu) sangat hafal dengan ketukan saudara kami, dan sungguh kami tidak pernah lalai dan tidak pernah pula tertipu dengan warna dan cara musuh-musuh kami yang hendak merusak kerukunan kami dan merampas hak-hak kami, dan kami ( semut penjaga pintu ) di jaga oleh tentara-tentara kami yang kuat dan taat, dan ketaatan kami adalah taat yang pasti tidak tergoyahkan ( طٰسۤۚ Thoat ilallah Saufa ta'tiy) karena ketaatan kepada perintah Raja akan mendatangkan kebahagiaan dan menutup segala kekurangan.


Wahai Bani Hasan, Sungguh amat hinalah manusia-manusia yang beriman kepada Allah dan Rasulullah Nuhammad yang Mulia, namun mereka terpecah belah karena harta dunia, dan rela menghancurkan dan membinasakan saudara-saudaranya dengan menerima "riswah" ( suap/ menerima uang suap ) dari kaum yang serakah lagi dzalim, lalu mereka ( yang menerima suap ) meninggalkan kewajibannya dan meninggalkan ketaatannya kepada Allah. Sunggun jika demikian keadaan mereka ( para pejabat dan ulama ), mereka tidak akan selamat dari tipu daya iblis dan dajjal, yang kelak dajjal akan datang dengan pakaian indah dan harta-harta yang banyak, dengan lisan yang fasih namun mulutnya penuh dengan api yang membakar, dan dengan "tangan-tangan" ( tangan dajjal dan tangan para pengikut dajjal ) Berisi samudra keindahan pemuas syahwat manusia, padahal ia (dajjal) hendak melemparkan mereka kepada kebinasaan akal dan diri mereka.


Wahai Ahmad Al Makhfiy, sampaikan rasa malu ku melihat manusia-manusia berpangkat ( para pejabat pejabat ) dan manusia-manusia berjubah ( para alim ulama ) yang tak mengamalkan Al-Qur'an dan tidak memperhatikan sindiran Allah kepada mereka, dengan mengisahkan ketaatan kami (semut-semut) kepada Allah dan kepada Raja Sulaiman dahulu, sungguh Raja Sulaiman adalah Nabi Yang tampan dan Raja yang Adil gagah dan bijaksana, dan Rasulullah Muhammad yang mulia adalah penutup Para Nabi dan Rasul, yang Beliau Rasulullan pernah berbicara kepada kami (semut-semut), Sunggun indah dan mulianya serta lembut nya suara Muhammad Rasulullan hingga kami merindukannya dan mengabadikan nya dalam sarang-sarang kami bagi manusia yang memahami, sungguh kami bersholawat kepada Beliau Muhammad yang mulia.


Wahai Ahmad Al Makhfiy, sungguh tongkat di tangan mu menggetarkan kami, dan kami mendengar bahwa raja-raja kami mendapatkan perintah dari Allah azza wa jalla, untuk membuktikan keperkasaan kami dengan ketukannya, hingga mereka (manusia) mengira kami adalah setan-setan yang menyerang, sungguh beberapa jenis dari kami akan menjalankan perintah Allah hingga manusia-manusia yang sombong akan mendapatkan ladang dan rumah rumah mereka sebagian tertutup dan rusak oleh tentara-tentara kami. Apakah mereka (Manusia-manusia) akan berfikir dan bertaubat? Sunggun buruk lah kesudahan mereka yang membunuh kami dengan keji.


Wahai Ahmad, hendaklah diri mu mengajarkan kepada pengikut mu, janganlah mereka membakar dan meracuni kami pada rumah rumah mereka, Cukuplah mereka menjaga kebersihan pada rumah rumah mereka, dan katakan kepada semut-semut yang memenuhi mereka "Wahai Makhluq Allah, dengan Drajat kemuliaan Nabi Sulaiman dan dengan pangkat dan Drajat Rasulullah Muhammad, pergilah kalian ke tempat yang aman, sungguh kami tidak ingin membunuh kalian melainkan hanya mengusir kalian, lalu bersolawat lah kepada jenis-jenis kami yang terdiam mendengar ucapan itu, dan kami akan meninggalkan rumah-rumah mereka (rumah-rumah manusia), yang demikian itu atas kehendak Allah. Kecuali Allah memberikan perintah kepada kami untuk merusak bangunan-bangunan dan tanaman tanaman kalian, semua atas perintah Allah berdasarkan murka Allah atas kelalaian, kesombongan dan kedzaliman kalian". ( lalu semut-semut itu pergi dengan salam dan solawat yang indah ).


Nabi Khidr AS berkata kepada ku, wahai Ahmad, hendaklah diri mu menuliskannya, dan janganlah berkurang satu apapun kalimat yang aku ucapkan dan apa yang kamu saksikan. Dan bertawakal lah kepada Allah.


Ahmad F. bin Abdullah Alwie Syams

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung