Kebenaran Tentang Peredaran Bumi, Bulan dan Matahari

   
Kebenaran Tentang Peredaran Bumi, Bulan dan Matahari

Kebenaran Tentang Peredaran Bumi, Bulan dan Matahari

 


22 April 2024 (pagi)

Kebenaran Tentang Peredaran Bumi, Bulan dan Matahari


Wahai Ahmad… Bangunlah… Dan setelah subuh hari ini maka jalankan lah kewajiban mu… Janganlah dirimu merasa lemah dan takut jika dihati mu penuh keyakinan dijalan Nya. 


Wahai Ahmad… Tuliskan lah tentang peredaran bumi, matahari dan bulan yang akan aku sampaikan ini... Tuliskan lah semua hingga mereka ummat Nabi Mulia Muhammad menyadari, bahwa apa yang kamu tuliskan adalah apa yang tidak mereka (kaum cendikiawan barat) fahami. Bahwa Allah telah menulis Al-Huda diatas Adz-Dzikra sebagai ketetapan Nya diatas Lauh yang nyata… Yang Allah turunkan ke Baitul Izzah hingga kedalam "dada" Kakek mu Nabi Mulia Nuhammad.  


Apakah mereka tidak membaca dan memahaminya…? Hingga mereka menggunakan akal mereka dan menduga-duga tentang langit dan bumi berserta segala isinya…? Lalu mereka secara berlebihan menganggap diri mereka lebih sempurna dalam menuliskan tentang sejarah penciptaan dan mencipta? (menciptakan alat-alat) dan mereka merasa telah berjaya menciptakan ilmu dan alat (sains dan teknologi) dari segala yang telah Allah ciptakan dan Allah tuliskan…? Lalu mereka membina bangunan yang mereka katakan akan aman dari guncangan kiamat…? Sungguh Allah hendak menguji alat-alat mereka dengan satu sentuhan saja, lalu mereka akan menangis tanpa ada kesudahan nya. 


Wahai Ahmad… tulislah… Bahwa Allah Azza Wa Jalla memperjalankan bulan dan matahari, berputar mengelilingi bumi secara bergantian hingga nampak dengan terang yang di mulai waktu fajar hingga terbenam matahari pada hilangnya cahaya matahari (waktu magrib) dan masuknya waktu gelap (malam).  


Dan Allah lah yang menguatkan bumi dengan tiga lapisan penjaga, dengan para malaikat di atasnya yaitu sepertiga langit bumi dengan jutaan malaikat penjaganya (Atmosfir), lalu Allah menciptakan lapisan kedua dengan jutaan malaikat penjaga dan penghitung (butiran es menjadi butiran air hujan dan malaikat yang menghitung jumlah air hujan yang turun, yang telah di tetapkan kadarnya dan tempatnya), lalu Allah meciptakan lapisan ketiga sebagai Baitul Izzah yang tedapat Baitul Ma'mur dengan kubah yang sempurna, dan sejajar memancar cahaya nya bersambung kepada setiap Baitul Ma'mur di batas bumi (Ka'bah) dan Baitul Ma'mur di semua lapisan langit hingga pada lapisan ke tujuh. Sungguh tiga lapisan diatas dunia itulah "lapisan langit pertama", yang tidak akan sanggup makhluq-makhluq Allah menembus pada lapisan ketiga nya itu, yang Allah jaga dengan "Cahaya Ilmu Nya".


Wahai Ahmad, sungguh tidak akan pernah luput pandangan Allah kepada setiap amal perbuatan seluruh makhluk Nya… Dan Dialah Allah yang telah memberikan petunjuk yang terang kepada Rasulullah Muhammad yang mulia, yakni Al-Qur'an yang tidak akan pernah manusia tersesat setelah memahaminya. Sembahlah Allah… Dan beramal shaleh lah dengan landasan Al-Qur'an dan dengan landasan cinta kepada Allah dan Rasulullah Muhammad yang mulia. 


Wahai Ahmad, tuliskan lah dan khabarkanlah, bahwa apa yang mereka (kaum cendikiawan) lakukan barulah sebatas lapisan langit-langit dunia… Yang dengan segala alat-alat mereka tinggikan dan berputar lalu mereka mengatakan telah sampai pada batasan langit yang melampaui dugaan dan kemampuan ilmu mereka, sungguh mereka telah berdusta. 


Sungguh alat-alat mereka hanyalah sebatas cermin panjang yang besar (teropong) hingga mereka melihat segala benda langit dari bawah langit dunia yang tinggi dan kosong (hampa udara), lalu mereka mengatakan telah sampai pada beberapa benda langit yang besar yang mereka perkirakan dan menduga-duga saja, apakah ummat manusia tidak membaca Al-Qur'an...? Bahwa tidak akan pernah mampu makhluq-makhluq Allah menembus batas langit yang Allah tinggikan kecuali menjadi sesak dada mereka dan mereka menjumpai kematian...? Kecuali orang-orang yang diizinkan Allah dan atas dasar cinta Allah (Isra' Mi'raj Nabi Muhammad saw dan para malaikat-malaikat). 


Wahai Ahmad, sungguh bumi berputar searah dengan tawaf nya penduduk langit dan bumi (Manusia yang bertawwaf dan malaikat-malaikat yang Allah ciptakan untuk bertawaf dan memuji Allah di setiap kubah Baitul Ma'mur di setiap lapisan langit pertama hingga langit ke tujuh), sungguh diatas langit yang tinggi terdapat butiran debu dan bebatuan yang berputar dengan lubang yang besar pada tengahnya… Dan lebih dari tujuh puluh ribu malaikat keluar dan masuk di dalamnya sebagai tanda pergantian masa dan membawa segala yang tercatat. 


Wahai Ahmad, sungguh di akhir zaman, kebanyakan manusia menjadi lalai dengan ilmu-ilmu nya, kebanyakan Ummat Islam yang berilmu menjadikan ilmu-ilmu mereka bagaikan pedang yang tajam, lalu mereka saling melukai dengan lisan-lisan mereka, dan mereka mengatakan "Kami sedang memberikan petunjuk agar ummat manusia tidak tersesat" lalu mereka melupakan adab (Adab sesama  Muslim dan sesama Alim Ulama) dan kebanyakan meninggalkan akhlaqul karimah dan adab dan akhlaqul karimah hanya sebatas pada pakaian-pakaian mereka dan yang satu kelompok dengan mereka, lalu mereka saling mengejar pengikut yang banyak, hingga mereka merasa puas dengan pakaian dan harta-harta mereka, kemudian mereka tidur dengan perut yang kenyang, sementara Ummat dibiarkan saling bermusuhan akibat lisan-lisan mereka (lisan para Ulama). 


Sungguh mereka yang memperdebatkan nasab-nasab dan merasa bangga dengan ilmu mereka adalah yang merugi, yang kelak akan Allah perlihatkan kepedihan pada kubur-kubur mereka.


Dan telah tertawa iblis memandang keadaan Ummat Islam di negri-negri yang aku dan kamu cintai (Malaysia, Brunai dan Indonesia). Yakni Negri yang telah Allah ciptakan dengan kekayaan alam dan keindahan nya atas dasar cinta Nabi Mulia Muhammad kepada Tanah Arkhabil itu, sungguh musuh-musuh Islam dan para penyembah batu dan sapi mereka tertawa melihat rapuhnya kerukunan Ummat Nabi Mulia Muhammad, hingga kelak segala siasat mereka (musuh-musuh Islam dan orang-orang yang serakah) akan menyebabkan kebangkrutan dan kerugian  bagi Ummat Islam di Tanah Arkhabil itu sendiri. 


Wahai Ahmad, tulislah dengan tidak mengurangi sedikitpun apa yang aku sampaikan kepada mu, janganlah ragu, dan Allah akan kembali membuktikan kebenaran berita (khabar-khabar) yang kamu tuliskan dan sebarkan. Bukankah sebagian dari mereka telah membaca dan menyaksikan kebenarannya...? Sungguh Allah memberikan perintah kepada ku Balya bin Malkan hanya mendatangi mu sebagai pembawa khabar dan berita dari langit. Dan tidaklah akan pernah serupa apa-apa yang kamu tuliskan dengan mereka yang hendak menyamai tulisan-tulisan dan kata-kata mu walaupun mereka merasa tulisan mereka sangat indah dan baik lagi benar. Sungguh dalam pandangan Allah merekalah yang telah berdusta. 


Kedustaan yang besar adalah mereka yang mengatakan bahwa Nur Allah dan Nur Muhammad yang Mulia berasal dari Nur yang satu… Sungguh Allah tidaklah sama dengan semua yang ia ciptakan... Dia-lah Allah yang wajib disembah dan Dia-lah Allah Tuhan yang akan menggerakkan kembali awan dan gunung-gunung, dan mudah bagi Allah membersihkan langit-langit dunia dari alat-alat mereka dan mencabut drajat dan keberkahan pada diri mereka yang berilmu namun sombong dan berlisan kotor, dan Allalh lah yang menghinakan mereka yang sombong.


Sungguh tidak akan sampai ilmu-ilmu mereka mengukur dalamnya lautan yang kedalamnnya sepertiga bumi yang terdapat gunung-gunung dan sumber mata air di dalam lautan sebagai penyeimbang... Dan yang bersambung dengan samudra luas di dalam perut bumi... Lalu bagaimana mereka hendak mengukur tingginya langit-lagit milik Allah…? Sedangkan apa-apa yang ada di bawah kaki mereka saja tidak mampu mereka mengukur nya…? 


Sungguh dahulu telah Allah tumpahkan air yang banyak dari langit, dan Allah buka lubang-lubang di dasar lautan dan daratan dengan ledakan yang dahsyat (lubang sumber mata air tawar dan masin dari samudra didalam perut bumi) hingga Allah tenggelamkan kaum Nuh dan Allah Maha Berkuasa membanjiri dunia dengan air ciptaan Nya atau membakar permukaan bumi dengan matahari ciptaan Nya hingga mengering. 


Wahai Ahmad, katakanlah kepada mereka yang membacanya (membaca khabar-khabar yang kamu tuliskan) sungguh Allah hendak mengembalikan wabah-wabah dan bencana-bencana yang mereka ciptakan dengan alat-alat mereka keatas negri-negri mereka… Hingga mereka menderita dan saling menyalahkan dan badai angin dan pasir menutupi pandangan mata mereka. Yang demikian itu adalah karena cinta Rasulullah Nuhammad yang Mulia kepada Tanah Arkhabil dan para Ummat Nabi Mulia yang shaleh dan sabar atas segala cobaan yang menimpa negri-negri mereka. 


Hendaklah Ummat islam diatasnya saling memaafkan dan menciptakan kedamaian dan kebersamaan demi generasi islam setelah mereka, yang akan menghadapi ujian dan cobaan akhir zaman dengan kerasnya, yang hanya dapat di hadapi jika seluruh Ummat Nabi Mulia Muhammad di Tanah Arkhabil memahami pentingnya ukhuwwah, adab dan akhlaqul karimah dalam membentuk jiwa-jiwa Ummat Islam yang berikutnya, yang mereka akan lebih keras lagi menghadapi tipuan para penyembah iblis dan dajjal. 


Wahai Ahmad, sungguh bodoh mereka yang mencari Imam Mahdi, sedangkan kepada imam-imam masjid-masjid Allah pada waktu subuh saja tidak  mampu mereka melihatnya, sedangkan di Hari Raya saja mereka mampu meninggalkan imam-imam masjid di waktu subuh hingga beberapa tempat  tidak adanya suara azan subuh di negri mu, amat buruk lah mereka yang berlari mencari Imam Mahdi dengan meninggalkan masjid-masid dan merendahkan ulama-ulama yang faqih dalam ilmu-ilmu syariat.


-Ahmad F. Bin Abdullah Alwie Syams-

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung