22. Ayat-Ayat Allah Dijadikan Mantera Sihir

   
22. Ayat-Ayat Allah Dijadikan Mantera Sihir

22. Ayat-Ayat Allah Dijadikan Mantera Sihir

 


Kitab: Makarul Iblis Wattauhid Qata'ahu

Judul: Ayat-Ayat Allah dijadikan Mantera Sihir

Disusun oleh: Ustadz Amri

Dikarang oleh: Ahmad Al Makhfy


Dan strategi yang sangat usang dari sang iblis adalah membisikan dalam hati manusia seperti yang pernah dia (iblis) bisikan dan tanamkan di akal kaum yahudi pada zaman Rasulullah SAW, yaitu membisikan kepada manusia untuk mengikuti nenek moyang mereka mengucapkan mantra-mantra dari kitab-kitab yang tidak jelas sumber dan dasar hukumnya, dan menganggap itu dari Allah SWT. Padahal semua bersumber dari pengetahuan yang teramat sedikit terhadap Al-Qur'an.

 

Dan iblis membuat hati manusia condong kepada pemuasan keinginan hati yang diselimuti dendam, dan menyukai sihir dan mantra-mantra untuk memberikan mudharat kepada saudaranya. Padahal Allah SWT tidak sedikit pun memberikan kemudharatan kepada hamba-hamba-Nya yang dicintaiNya dari perbuatan tangan tukang-tukang sihir, dan hanya menguji keimanan hambanya yang Dia (Allah) cintai itu agar senantiasa berlindung kepada-Nya.

  

Teramat buruklah perilaku manusia yang beriman, yang menjadikan ayat-ayat Allah sebagai mantra-mantra untuk memudharatkan saudaranya, dan kisah Raja Namrud menjadi contoh keburukan manusia pemarah dan pendendam.

 


Allah berfirman :

"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di Negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (Qs. Al-Baqarah 102)

  

Iblis tidaklah memiliki kuasa atas diri manusia, kecuali manusia-manusia yang memperturutkan syahwat mereka kepada kemaksiatan dan kemunkaran (amarah dan dendam). Sesungguhnya iblis dan anak cucu mereka beserta para pengikutnya (tukang sihir), hanya bagaikan kumpulan lalat yang mencuba mengangkat dan menghacurkan gunung ketika berhadapan dengan hamba-hamba Allah yang beriman dan bertaqwa, yang mengerjakan amal saleh di sepanjang hidupnya.

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung