Penawar HIV, Ilmu Pengobatan, Tumbuhan & Hewan Yang Diajarkan Kepada Ahmad Al-Makhfiy

   
Penawar HIV, Ilmu Pengobatan, Tumbuhan & Hewan Yang Diajarkan Kepada Ahmad Al-Makhfiy

Penawar HIV, Ilmu Pengobatan, Tumbuhan & Hewan Yang Diajarkan Kepada Ahmad Al-Makhfiy

gambar hanya sebagai ilustrasi



18 Juni 2025

Penawar HIV, Ilmu Pengobatan, Tumbuhan & Hewan Yang Diajarkan Kepada Ahmad Al-Makhfiy


Nabi Khidr kembali mendatangiku pagi ini seraya memberi salam dengan senyuman, lalu beliau berkata,

"Wahai Ahmad, bolehkan aku duduk bersamamu disini ? Sungguh saat sekarang ini aku melihat dirimu sangat sibuk dan fokus kepada perintah dan amanah, apakah ada waktu untuk ku wahai Ahmad."


Demi Allah, wahai Abul Abbas Bani Syam bin Nuh, mengapa engkau berkata demikian ? Apakah aku membuat dirimu kecewa atau sebenarnya dirimu hendak mengujiku dengan kata-kata yang tidak biasa ini ?


"Wahai Ahmad, demi Allah, tulislah apa yang kita bincangkan hari ini, dan janganlah dirimu menguranginya, sungguh apa yang aku lakukan saat ini adalah tentang akhlaq Kakekmu yang Mulia jika Beliau yang berkunjung mendatangi sahabat-sahabat beliau."


"Wahai Ahmad, tidaklah banyaknya ilmu dan kekayaan seseorang itu mendapatkan keberkahan dan ridho Allah jika kekayaan dan ilmu yang banyak tidak disertai akhlaqul karimah, hendaklah dirimu memperhatikan dan menanamkan nasihat ini dalam dirimu. Dan janganlah diri melepaskan pakaian Kakekmu yang Mulia Muhammad ( Akhlaqul Karimah )."


"Wahai Ahmad, sungguh telah nyata beberapa ilmuwan dan cendikiawan masa sekarang ini menjadi heran dan kebingungan disebabkan apa yang telah kamu ciptakan dengan tanganmu atas izin Allah, hingga nampak perbaikan dan kesembuhan kepada saudaramu yang penyakit itu belum ada obatnya diatas dunia ini, hingga mereka berulang-ulang memeriksa, hingga mereka mengira alat-alat mereka yang rusak. Sungguh akal mereka tidaklah akan sampai pada kekuasaan Allah, padahal mereka termasuk orang-orang yang beriman kepada Allah dan Kakekmu Rasulullah Muhamamd yang mulia."


"Wahai Ahmad, katakanlah kepada mereka, 

AKU AHMAD AL-MAKHFIY BUKANLAH SEORANG YANG MEMAHAMI TENTANG PEROBATAN DAN ILMU TENTANG TUMBUHAN DAN HEWAN, HINGGA ALLAH MENDATANGKAN KHIDR BANI SYAMS BIN NUH MENGAJARKAN MEMBAWA KU KEPADA GUNUNG QOF DAN ALLAH LAH YANG BERKUASA ATAS DIRIKU DAN DIRINYA."


"Wahai Ahmad, sungguh bukanlah kita melainkan atas kehendak Allah, yang demikian itu sangatlah mudah bagi Allah untuk melakukannya, hendaklah mereka saudara-saudaramu bersyukur dan memperhatikan barisan mereka, hendaklah mereka tidak tercerai-berai, dan hendaklah mereka membersihkan hati mereka dari prasangka-prasangka buruk kepada sesama saudara mereka satu negeri."


"Wahai Ahmad, apakah mereka para cendikiawan di negeri mereka mengira ada kesalahan pada alat-alat mereka ? Tidak..!! Sungguh apa yang telah Allah perintahkan untukmu membuatnya benar-benar melemahkan dan merusak virus-virus yang ada pada diri saudaramu yang sakit di Negeri Malaka, dan hendaklah mereka bersyukur, sungguh Allah hendak menunjukan ke Maha KuasaanNya diatas dunia, dan katakanlah wahai Ahmad, sungguh di dalam Al-Qur'an itu lah 12 12 dan 23 23 kamu jadikan pedoman hingga Allah menunjukan kepada akal dan hatimu beberapa jenis tumbuhan sebagai obatnya. Apakah mereka tidak memperhatikannya ?"


"Wahai Ahmad, katakanlah kepada mereka, agar mereka merahasiakan obat yang kamu buat untuk saudaramu, hingga terjaga dan aman dari orang-orang yang akan datang memburu dan hendak mencurinya, mereka kebanyakan orang-orang yang serakah dan melampaui batas kesombongan, hendaklah dirimu berteguh hati, dan katakanlah sungguh obat ini milik Allah, berikanlah kepada yang sakit, yakni hanya kepada

  • orang orang yang yakin dan percaya kepada Allah, kepada Al-Qur'an dan kepada Kakekmu yang Mulia Muhammad,
  • dan berikan pula kepada ahli zimmah, yang mengikat perjanjian yang kuat kepadamu dan kepada saudaramu yang dipercaya di Negeri mereka."


"Tulislah dan janganlah diri mu mengurangi sedikit pun apa yang aku katakan, dan janganlah diri mu ragu dan khawatir, sungguh apa yang Allah ajarkan kepada mu melalui aku adalah benar, sungguh penderita penyakit HIV itu benar benar hendak Allah jadikan contoh tauladan bagi kalian, dan hendaklah ia menjadi pejuang bersama mu , hingga menjadi penasihat terbaik bagi yang mengalami sakit yang sama, agar benar benar berada dalam taubatan Nasuha, yang demikian itu adalah tanda diterimanya taubat seorang hamba yang dicintai Allah."


"Wahai Ahmad, sungguh dalam 52 itu adalah mereka yang aku perhatikan atas perintah Allah hingga beberapa orang diantaranya adalah seseorang yang Allah ampuni kekhilafan dan dosanya kepada suami dan telah Allah selamatkan ayahnya dari siksa kubur, hendaklah ia benar-benar menjaga lisan dan hatinya kepada pasangannya dan dirimu. Dan katakan bahwa Allah benar-benar menjaga ayahnya dengan sebab taubat yang ia ucapkan dihadapanmu dan pasangannya. Bukankah dahulu telah kamu lihat namanya di surbanku pada tahun 2019 di malam itu ? Apakah mereka yang mendengar dahulu menjadi ragu ? Dan sebagian meninggalkanmu dan memfitnahmu ? Lalu saat ini Allah mendatangkan pengganti yang banyak, yang menjagamu dan mencintaimu dengan keikhlasan kerna Allah. Dan mereka yang menghina dan memfitnahmu telah di bungkam Allah dengan bukti-bukti nyata segala yang kamu tuliskan dan kamu jalani. Sungguh buah kesabaran dan keiklasan adalah cinta Allah dan cinta yang banyak. Sungguh salah seorang dari mereka yang membenci dan memfitnahmu hidup dalam keadaan hati yang sakit dan kepayahan, hingga kelak ia berada dalam kesempitan yang menyesakkan. Janganlah bersedih atas keadaannya, sungguh penghinaan dan fitnahnya menghapus kebaikannya kepadamu. Tidaklah dirimu berhutang kepada mereka, merekalah yang akan menebus dosa-dosamu kelak di hadapan Allah."


"Wahai Ahmad, segeralah menyelesaikan segala urusan perniagaanmu hari ini, dan hendaklah dirimu mendatangiku dan menetap bersamaku selama tiga hari sebagaimana kewajibanmu, sungguh aku diperintahkan Allah untuk kembali mengajarkanmu beberapa hal yang bermanfaat di tanah Khizba ini. Lalu percayakanlah perniagaanmu selama tiga hari itu kepada anak yatim piatu yang kamu memberi upah kepadanya. Yang demikian itu lebih mendatangkan keberkahan atas semua perniagaaan yang kamu ciptakan."


"Wahai Ahmad, tetaplah dirimu kepada makhfiy, hingga dapat dirimu mendapatkan keamanan dengan gelar yang benar, dan dengan membina sebuah rumah di sebidang tanah yang luas telah Allah berikan kepadamu, hendaklah para pengikutmu memperhatikannya, sungguh telah Allah kembalikan sumber mata air di negerimu keatas tanah itu, dengan Ke Maha AdilanNya Allah disebabkan kekhilafan seseorang pengikutmu hingga Allah mencabut keberkahan pada sumur mereka. Hendaklah mereka bertaubat. Dan katakan kepada pengikutmu yang menuliskan kitabmu, Allah telah memindahkan pula mata air itu kedalam sumur-sumur di tanah miliknya. Hendaklah ia bersabar."


"Wahai Ahmad, seseorang bersama sahabatmu dan pasangannya yang datang dari P***ng itu telah aku saksikan, sungguh aku Balya bin Malkan pun terharu melihat niat dan ketulusan hati mereka, dan aku tidaklah ragu bahwa mereka adalah pembelamu yang didatangkan Allah. Dan janganlah dirimu merasa malu dan khawatir, sungguh merekalah yang akan menjaga kerahasiaan obat itu."


"Wahai Ahmad, tidaklah mendapatkan bahagian sedikit pun dari perniagaan minyak itu, kecuali hadiah sahaja, dan berlaku adillah keatas diri mereka yang telah aku sebutkan nama-nama mereka, sungguh diantara mereka ada yang dahulu aku perintahkan untuk memberikan sebidang tanah, Allah memintamu untuk menghilangkan haknya atas tanah itu disebabkan masih adanya kekecewaan di hatinya atas keputusanmu. Janganlah kamu bersedih atas perintah ini. Sungguh seseorang di dalam perahumu yang memahami pertanian dari kalangan yatim dan fakir miskin lebih pantas kamu berikan."


"Wahai Ahmad, bersabarlah atas sikap dan kebodohan orang-orang yang ada di dalam rumahmu, yang berada dalam tanggung jawabmu, jangnalah merasa berat hati dan bersabarlah. Bukanlah semua pemimpin ada ujian dan cobaan yang Allah timpakan sebagai penguat akal dan hati ?"


"Wahai Ahmad, tidaklah termasuk dirimu mengabaikan ayah dan anak-anakmu serta istri-istrimu, sebagai mana doa dan kerisauan di dalam hatimu, sungguh Kakekmu yang Mulia Muhammad telah di perdengarkan Allah doa dan kekhawatiranmu, dan Beliau mendatangi dalam mimpiku seraya tersenyum kepadaku. Sungguh ia benar-benar mencintaimu dan istri-istrimu dan pengikutmu diatas perahumu. Janganlah bersedih dan takut. Sungguh Beliau yang Mulia merasakan kebahagiaan persaudaraanmu dan saudara-saudaramu yang belum pernah terjadi diatas tanah Khizba. Hendaklah dirimu berlaku adil dan istiqomah dalam menjalankan amanah."


Ahmad F. bin Abdullah A. Syams

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung