Pilih bahasa : Arabic | Turkish | English
Jumat 17 Oktober 2025
6 Pahatan Terbaik Dalam Mengukir Hati Perempuan
Nabi Khidr a.s mendatangiku dan membawaku kehadapan dinding yang putih bersih disuatu tempat yang tinggi lalu beliau memberiku sebuah pena dan tinta kemudian beliau berkata.
"Tulislah wahai Ahmad... Hingga beberapa kali beliau mengatakan demikian... Tulislah sesuka hatimu... Atau sekehendak nafsumu..."
Kemudian aku memberanikan diri bertanya kepada Beliau ( Nabi Khidr a.s ). Wahai Nabi Allah Khidr, aku tidak mau menuliskan sesuatu yang aku tidak tau apa yang engkau perintahkan untuk menulisnya.
Lalu beliau Nabi Khidr a.s berkata.
"Dengarkanlah wahai Ahmad, sungguh aku pernah mengalami hal ini bersama Jibril a.s, lalu Jibril menyampaikan kalimat penuh hikmah dari Allah Azza Wajalla."
"Wahai Khidr, sungguh Allah Maha Pengampun dan Maha Pemberi Rahmat, dinding putih bersih ini adalah lembaran catatan amal buruk seseorang perempuan yang bertaubat dan memilih seorang laki-laki sebagai pasangan hidupnya ( Zauji ) maka hendaklah seorang suami memberikan mahar yang sesuai dengan kemampuannya, dan hingga seorang perempuan itu menjadi haknya, lalu seorang laki-laki wajib menjalankan kewajibannya sebagaimana Allah akan memberikan limpahan rizki kepadanya, dan mengukir hati seorang perempuan itu dengan pahatan yang kuat, sungguh hati perempuan itu sekeras batu, tidaklah akan kekal sekedar tinta diukirkan diatasnya melainkan ia akan mudah dihapuskan, tahukah kamu pahat apa yang paling baik untuk mengukir hati perempuan hingga menjadi indah...?
- Pahat pertama adalah SABAR,
- pahat kedua adalah PERHATIAN,
- pahat ketiga adalah LISAN YANG BAIK,
- pahat ke empat adalah dirimu menjadi hamba yang SHALEH,
- pahat ke lima adalah KERAS DALAM MENGAJARKAN HUKUM-HUKUM ALLAH,
- pahat ke enam HADIAH-HADIAH.
Sungguh yang demikian itu adalah apa yang dijalankan Adam a.s setelah ia berada diatas dunia."
"Wahai Ahmad, janganlah dirimu takut dan khawatir akan hati semua istri-istrimu, dan jangan pula dirimu menjadi lupa akan kewajibanmu atas ummat didalam perahumu, sungguh katakanlah kepada istri-istrimu, mereka adalah yang dibenci iblis. Tahukah kamu mengapa demikian ? Disebabkan mereka adalah Syariat Akhir Zaman, bukankah Allah telah memerintahkan agar hamba-hambaNya berlaku adil...? Namun sebagian Ulama tidaklah demikian terhadap istri-istri mereka. Sebagian dari mereka menikah lebih dari satu dengan menggunakan pakaian ulama mereka dan menjanjikan syurga, sebagian dari mereka menceraikan istri pertama mereka setelah kejayaan dunia mereka dapati lalu memilih mencari yang cantik sebagai pendamping hidup mereka. Sungguh kelak di Yaumul Hisab mereka adalah orang-orang yang ditangguhkan ampunannya dan yang paling banyak didalam neraka. Dan sebagian mereka menjual nasab dan membodohi pasangannya dengan ilmu mereka sedangkan hati mereka penuh dengan nafsu syahwat kepada wanita-wanita lain."
"Sungguh Allah tetapkan atasmu agar memberikan tiga-tiga untuk mereka. Hingga tentram hati mereka dah hendaklah mereka saling memaafkan dan hendaklah mereka bertaubat, sungguh orang-orang yang membencimu tersenyum dan berharap kehancuranmu dan sebagian yang mencintaimu berharap kejayaan untukmu dan pasangan-pasanganmu. Bukankah istri-istrimu tidak menyukai dirimu dihina dan di rendahkan...? Lalu mengapa mereka tidak memahami apa yang kamu jalankan adalah Syariat Akhir Zaman ? Hendaklah mereka menjadi Ummus Syafinah hingga Allah mengampuni segala khilaf dan dosa mereka lalu membersihkan hati dan diri mereka dari penyakit-penyakit."
"Wahai Ahmad, seseorang pengikutmu yang jauh di selatan telah aku perhatikan keadaan majlisnya, sungguh hendaklah ia menanam jagung hingga memenuhi ladangnya, diawal akan menuai cibiran lalu Allah menyuburkan tanamannya. Ia memberikan nama pada dirinya dan pada awal ia berbaiat kepadamu Allah meridhoinya, sungguh syetan-syetan menghalangi pandangan matamu. Lihatlah bait-bait doa berbalut pujian yang ia panjatkan dalam surbanku, sungguh Gimbal Selatan adalah muridmu yang ikhlas dalam kesendirian dan kesunyian bersama murid-muridnya. Hendaklah dirimu katakan bahwa aku Balya bin Malkan telah menziarahi makam ibunya."
"Wahai Ahmad, telah terjadi gemuruh dan taufan, lalu Allah palingkan badai itu dari rumah-rumah pengikutmu, apakah tidak mereka perhatikan...? Sungguh yang demikian itu tanda-tanda kebenaran apa yang dirimu sampaikan. Dan yang demikian itu akan terus terjadi hingga akhir masa."
"Wahai Ahmad, hendaklah dirimu memberikan perintah agar terbina satu perniagaan ( kilang ) ditanah yang berdekatan antara dua negri. Hingga mampu perahumu memberikan keberkahan atas tanah-tanah mereka. Tidaklah wajib atasmu mendirikan lima diatas lima melainkan satu persatu."
"Wahai Ahmad, sungguh Allah telah mengangkat 21 atas 21, hendaklah dirimu bersabar. Tidaklah ada ujian yang terberat melainkan ujian harta dan jabatan, hingga mereka yang kufur akan menjadi bahan bakar api neraka, katakanlah kepada empat pengikutmu yang pertama berjalan bersamaku di sebuah masjid dahulu. Agar mereka bersiap diri dalam mendirikan satu rumah untuk lima tahun kedepan. Sungguh Allah hendak menguji mereka dan memberikan kesempatan bagi mereka. Dan Allah hendak menjadikan salah satu dari mereka berjaya dalam pertanian padi di tanah kelahirannya. Hendaklah ia memilih salah satu orang kepercayaan yang memegangnya dan memulainya dengan yang sedikit lalu Allah hendak menyuburkan dan meluaskan ladangnya. Sedangkan ia akan kembali menjalankan pekerjaannya di tempat yang saat ini ia diami bersama keluarganya. Yang demikian itu lebih baik ia lakukan."
"Wahai Ahmad, janganlah dirimu mengabaikan kesehatan dan kebutuhan dirimu, dan hendaklah dirimu memberikan hak tubuhmu untuk tidur sebagaimana aku tidur dan makan. Bukankah sepertiga diriku ada padamu atas izin Allah ? Sungguh berdirilah dengan kokoh diatas Qof lalu ketuklah kembali tongkatmu. Hingga Allah memberikan tanda dilangit agar dirimu kuat menjalankan segala kewajibanmu."
"Wahai Ahmad, hendaklah dirimu keras terhadap salah satu pengikut setiamu yang awal. Hendaklah ia tidak banyak bertanya selain kepadamu, hendaklah ia menjalankan apa-apa yang kamu perintahkan. Agar tidak lagi ia gagal, sungguh saat ini adalah kesempatan terakhir yang Allah berikan kepadanya."
"Wahai Ahmad, sungguh apa-apa yang akan dihadapi perahumu di tahun kehadapan adalah kejayaan. Hendaklah mereka bersabar..."
"Wahai Ahmad, janganlah dirimu mencari-cari kesalahan terhadap istrimu yang ketiga, dan jangan pula dirimu berniat hendak menceraikannya, sungguh Aku Balya bin Malkan yang menunjuknya atas izin Allah. Dan Allah dan Rasulullah yang memilihkan untukmu yang pertama lalu perintah kedua dan hingga Allah memberikan tanda-tanda kebenaran atas pilihan itu. Hendaklah dirimu dan istri-istrimu bersabar dan saling menyambungkan silaturrahmi sebagai contoh akhir zaman. Apakah mereka menginginkan Allah murka kepada mereka lalu berpaling dari mereka ?"
Ahmad F. bin Abdullah A. Syams