5 September 2025 (12 Rabiul Awwal 1447H)
Zainabataan Yang Dirindukan Muhammad Saw
Nabi Khidr a.s mendatangiku, kali ini dengan pakaian berwarna hijau yang sangat indah dan memakai surban putih kehijauan yang sangat halus dan terang. Beliau memberi salam nampak kedua mata beliau berkaca-kaca, beliau berkata.
"Wahai Ahmad, sungguh disetiap malam kelahiran Kakekmu yang Mulia, para malaikat, bidadari dan para nabi menyambutnya dengan pakaian yang indah dan melantunkan sholawat dari petang sampai masuk waktu subuh, sungguh dimalam ini aku keluar dari Qof hanya untuk menyampaikan khabar yang wajib engkau tuliskan. Dengarkanlah dan tulislah dengan penuh perhatian."
"Wahai Ahmad, tidaklah ada hari yang paling menggembirakan bagi penduduk langit dan makhluq-makhluq bumi, kecuali detik-detik kelahiran Manusia Mulia yang suci dan terpelihara, yang Allah ciptakan berbeda dengan seluruh manusia yang Allah ciptakan sejak awal hingga akhir, sungguh para ahli kitab dizaman itu, yakni yang benar-benar memahami kitab-kitab mereka akan menjumpai ketenangan dan keimanan yang nyata."
"Wahai Ahmad, bahwa dimalam ini, dimalam kelahiran Nabi Mulia Muhammad Saw, Allah memberikan perintah kepada jutaan Malaikat pencatat yang sangat cepat, untuk menuliskan ummat Nabi Mulia yang pasti mendapatkan Rahmat dan Syafaat dan mencatat nama-nama orang yang Allah jauhkan dari Rahmat dan Syafaat, sungguh Allah Maha Mengetahui segala isi hati."
"Wahai Ahmad, tidak ada yang nampak pada wajah-wajah hamba-hamba Allah yang mencintai Rasulullah dan menjalankan sunnah-sunnahnya kecuali cahaya kasih sayang Rasulullah kepada mereka, hingga kelak mereka akan sangat dikenali oleh Rasulullah yang Mulia Muhammad kelak di yaumul qiyamah, jika mereka mampu menjaga cinta mereka kepada Allah dan Rasulullah hingga ajal menjemput mereka. Hingga terbebas mereka dari azab kubur dan azab neraka. Sungguh Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang."
Zakat Pertanian
"Wahai Ahmad, tidaklah dirimu perhatikan bagaimana Allah menumbuhkan benih-benih menjadi pohon-pohon yang banyak dan menghijau, yang akan mereka tuai ( panen ) dalam masa 24 hari saja, dengan hasil yang melimpah dan baik, yang demikian itu karena sebab apa yang kamu jelaskan kepada mereka tentang zakat pertanian, hendaklah dirimu tetap mesyiarkan tentang zakat pertanian yang aku ajarkan kepadamu, sebagaimana yang ditetapkan oleh Kakekmu yang Mulia Muhammad."
"Wahai Ahmad, tetaplah pada zuhudmu, dan abaikan mereka yang hubuddunia, tidaklah ada izin untuk mereka menjumpaimu kecuali dengan perjanjian yang kuat dan bersama orang-orang yang telah Allah tetapkan menjadi wakil-wakilmu, sungguh mereka yang hubuddunia tidaklah akan menjumpai keberkahan atas apa yang kamu ciptakan kecuali mereka menebusnya dengan 150 Dinar masa sekarang. Lalu keluarkanlah 30 % dari harta mereka untuk fakir miskin dan yatim piatu disebuah rumah yang akan dirimu bina bersama para pengikutmu, dan orang-orang yang berjuang didalam bangunan itu sebagai upah yang pantas untuk mereka, yang demikian itu adalah kewajibanmu mengaturnya dengan adil sebagai pemimpin yang ditetapkan Allah, sungguh tidak ada hak atas anak keturunanmu yang bodoh lagi keras hati atas semua apa yang kamu miliki."
"Wahai Ahmad, sungguh dari 700 kg padi, pohon yang menghasilkan buah-buahan yang baik dan menghasilkan getah yang baik, semua itu ada hak fakir miskin dan yatim piatu didalamnya, tidaklah mereka jumpai keberkahan melainkan dengan membayar zakat. Katakanlah kepada para pengikutmu yang hendak menjalankan pertanian, tentang wajibnya zakat dengan memilih yang terbaik dari apa yang mereka tanam, yang demikian itu akan membawa keberkahan dunia dan akhirat, sungguh jika mereka berbaiat kepadamu, Allah akan menurunkan hujan keatas ladang-ladang mereka sebagai tanda keberkahan yang akan mereka dapati."
"Wahai Ahmad, hendaklah sahabatmu memperhatikan apa yang kamu ajarkan kepadanya, hingga ia mampu mendatangkan kesuburan diatas ladang-ladang padi di negrinya. Dan katakanlah, bahwa Allah lah yang akan menumbuhkan benih-benih menjadi pohon yang sehat lagi indah dan menjadi lebih banyak dari apa yang mereka sebarkan. Yang demikian itu mudah bagi Allah melakukannya."
Kesembuhan Penyakit Yang Belum Ada Obatnya
"Wahai Ahmad, tidakkah mereka perhatikan ? Bagaimana Allah menyembuhkan orang-orang yang berpenyakit dengan apa yang kamu karyakan ? Yaitu tentang penyakit yang para cendikiawan tidaklah mampu menyembuhkannya ? Bukankah yang tidak beragama Islam pun Allah sembuhkan dalam masa 7 hari dari satu penyakit, lalu Allah akan sembuhkan penyakit yang lain pada dirinya, hanya dengan sebab ia menerima khabar darimu dan mempercayai 1223 Ayat dalam Al Qur'an sebagai penyembuh dirinya dari semua penyakit yang ia alami, sungguh Kakekmu yang Mulia Muhamamd Saw tersenyum dengan kebaikan yang kamu lakukan dan akhlaq yang kamu tunjukan kepada mereka, sungguh Allah lah yang menyembuhkan atas dasar cintaNya kepada Kakekmu yang Mulia Muhammad Saw, dan atas dasar dirimu menjalankan amal shaleh dengan akhlaq yang yang baik kepada sesama. Hendaklah dirimu tetap pada apa yang telah disampaikan Kakekmu, dengan akhlaqul karimah yang nyata."
Zainabataan
"Wahai Ahmad, sungguh pada perjalanan hidupmu bersama istri pertamamu adalah perjalanan "naik" kepada gerbang kebahagiaan dunia dan akhirat, pembuka keberkahan bagi semua yang ada didalam perahumu, hendaklah dirimu dan istrimu bersyukur dan mampu menjaga hati kalian dalam kesabaran dan keikhlasan, tidaklah ada beban yang berat dalam perjalanan hidup kalian, sungguh apapun yang ditahan Allah atau pun di tundaNya, akan ada kebaikan dan keberkahan setelahnya jika kalian bersabar dan berkuat hati dalam menjalankannya. Sungguh aku menyebutnya sebagai ZAINABATAAN ( Dua Zainab dalam dirinya ) sebagai mana tertulis dalam lembaran-lembaran wanita terbaik dalam pandangam Allah. Hendaklah ia memahaminya. Dan janganlah ia menjatuhkan diri ke jurang kehinaan disebabkan lisannya. Hendaklah ia menjaga lisannya, sungguh para pengikutmu yang perempuan memujinya dengan doa yang banyak. Sungguh nasihatnya mampu melembutkan hati para pengikutmu yang perempuan hingga menjadi wanita-wanita yang mampu menjaga hati pasangan mereka. Dan telah banyak perempuan yang bertaubat dan menjauhi berlisan kasar kepada pasangan mereka, yang demikian itu mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat."
"Wahai Ahmad, sampaikan kalimat yang Kakekmu yang mulia sampaikan kepadaku dalam mimpiku, yang di tujukan kepada istri pertamamu."
Wahai Zainabataan, Aku Muhammad bin Abdullah, tidaklah aku enggan menjumpaimu dalam mimpi kembali, sebagaimana keinginan hati dan kerinduanmu kepada Muhammad, sedangkan namamu dan nama-nama orang yang dirimu harapkan ampunan Allah telah ada pada genggamanku.
Wahai Zainabataan, cahaya pada wajahmu tidaklah sama dengan wanita-wanita lain pada masamu. Bukan karena dirimu menikah dengan cucu Muhammad yang menyebabkan dirimu berbeda, Aku mencintaimu disebabkan pengorbanan dirimu untuk kedua orang tuamu dan saudara-saudaramu dan rasa cintamu kepada fakir miskin, dan Allah menutupi segala aib-aibmu hingga kelak di hadapan Allah bersama orang-orang yang sabar.
Wahai Zainabataan, janganlah memaksa suamimu untuk tidak merasa sungkan kepadamu, sungguh Aku Muhammad meletakkan cahayaku kedalam dirimu, hingga tidaklah ada kekuasaannya atas dirimu melainkan rasa takjub yang tidaklah berkurang kadarnya sejak awal hingga akhir.
Wahai Zainabataan, hendaklah dirimu melembutkan suaramu dalam berkata-kata. Sungguh tidaklah akan sampai surat rahasia yang Muhammad tuliskan untukmu kedalam mimpimu, dan tidaklah akan sampai Muhammad dapat dirimu pandangi dalam mimpimu, kecuali pada masa yang tenang.
Wahai Zainabataan, tidaklah berhias itu menjadi indah kecuali dengan menghiasi hatimu dengan ketenangan bersama Allah dan tidak ada halangan antara lantunan sholawatmu dengan pendengaranku, diantara sholawat yang dirimu lantunkan, ada masa dirimu melantunkan sholawat yang membuat Muhammad tersenyum dan bahagia, yakni ketika hatimu merasa Muhammad laksana ayah, sahabat dan menjadikan tempatmu bersandar seakan bersandar dibahuKu lalu dirimu tertidur. Tidaklah ada diantara lantunan sholawat ummat melainkan Allah menciptakan para malaikat yang mencatatnya dan menyampaikannya kepadaKu.
Wahai Zainabataan, tidak ada wanita yang aku rindukan berdampingan dengan dua ZainabKu melainkan dirimu kelak di yaumul hisaab. Jauhi prasangka buruk dan hendaklah dirimu berteguh hati.
Wahai Zainabataan, sebagai tanda kebenaran apa-apa yang suamimu tuliskan ini, Allah akan meberikan tanda yang dirimu inginkan. Maka ucapkanlah
ASSOLATU WA SSALAMU'ALAIKA YA JADDIY YA HABIBIY QOLBIY YA MUHAMMAD RASULULLAH...
Sebelum dan setelahnya. Semoga Allah mengabulkannya.
Dariku yang merindukanmu
Muhammad Bin Abdullah.
"Wahai Ahmad, sungguh aku Balya bin Malkan memperhatikan dan mendengar doa-doa yang terbaik dari istri pertamamu, namun doa yang di tolak Allah adalah doa yang ia menginginkan wafat dan masuk kedalam syurgaNya Allah lebih dahulu, sungguh ia wanita yang dibersihkan Allah dari dosa-dosanya dimasa lalu, dengan segala ujian yang keras kepadanya, sungguh dirimu jauh berada dibawahnya dalam pandangan Allah saat ini, hendaklah dirimu bersegera memperbaiki diri, siapakah yang menentramkan istri-istrimu hingga mampu menerima segala perintah yang datang kepadamu ? Tidaklah lama Allah mengujinya melainkan datang bulan dimana Kakekmu yang Mulia dalam kandungan Ibu Beliau. Itulah bulan kebahagiaan baginya."
"Wahai Ahmad, katakan kepada para pengikutmu yang menginginkan perniagaan dan pertanian, hendaklah ia memahami hukum-hukum Allah dalam pertanian, dan hendaklah ia mencari tempat yang cukup air untuk memulainya, dan hendaklah ia menjauhi prasangka-prasangka dan hubuddunia, sungguh apa yang ia keluarkan untuk rumah bagi yatim yang berpenyakit, akan mendatangkan keberkahan dan kemudahan dalam persoalan dirinya. Hendaklah dirimu mendatangi rumah itu, dan panjatkan doa yang akan aku ajarkan kepadamu, hingga lima anak-anak yatim piatu yang miskin yang berpenyakit itu Allah sembuhkan dalam waktu yang singkat saja, hendaklah dirimu dan beberapa pengikutmu memperhatikan pendidikan Agama dan masa depan mereka. Sungguh wajib atas dirimu menjadi ayah bagi mereka ( yatim piatu )."
"Wahai Ahmad, katakanlah kepada para pengikutmu yang menjalankan perniagaan bersamamu, hendaklah mereka membersihkan diri dari kemusyrikan dan benda-benda yang menyebabkan terhalangnya keberkahan, sungguh tidaklah ada manfaat benda-benda yang seseoraang mengatakan ada kekuatan didalamnya, kecuali hanya menjadikannya jauh dari Allah. Apakah tidak ia perhatikan bahwa itu hanya tipuan lisan yang memabukkan...? Hendaklah dirimu bersikap tegas kepadanya. Sungguh tidaklah mungkin mencampurkan yang bathil kedalam yang hak kecuali hilangnya ketenangan pada dirinya. Katakan kepadanya, siapakah yang dapat menumbuhkan padi-padi itu dengan jumlah yang banyak ? Hendaklah ia bersegera kedalam ampunan Allah dan membuang segala yang menyebabkan kemusyrikan. Hendaklah ia menjauhi bujuk rayu yang bertujuan mengambil keuntungan dunia semata. Bukankah perniagaanmu adalah cara menunjukan kekuasaan Allah lalu menyadarkan ummat tentang riba dan zakat ? Hendaklah mereka berfikir dan menggunakan akal yang baik lagi benar."
"Wahai Ahmad, janganlah ragu atas perintah kepadamu, sungguh pada hari kemarin, bukanlah dirimu tengah mendebatku dengan keras melainkan dirimu tengah mendebat Allah Azza Wajalla. Hendaklah dirimu bertaubat. Apakah dirimu enggan menyelamatkan wanita itu dari lautan yang naik ke daratan. Sedangkan ia pilihan Allah...? Tutup mata dan telingamu, dengarkan kata-kata yang akan aku sampaikan kepadamu setelah dirimu tuliskan semua yang aku sampaikan ini."
"Hendaklah dirimu tidak menghindar dariku atau mendebatku kembali. Kecuali Allah akan menutup mulutmu dengan tanganku."
Ahmad F. Bin Abdullah A. Syams