Dentuman Langit Sebagai Peringatan Dalam Membebaskan Tanah Muqaddasah

   
Dentuman Langit Sebagai Peringatan Dalam Membebaskan Tanah Muqaddasah

Dentuman Langit Sebagai Peringatan Dalam Membebaskan Tanah Muqaddasah

Dentuman Langit Sebagai Peringatan Dalam Membebaskan Tanah Muqaddasah


Pilih bahasa :  Arabic  |  Turkish  |  English


17 Agustus 2025

Dentuman Langit Sebagai Peringatan Dalam Membebaskan Tanah Muqaddasah


Nabi Khidr a.s mendatangiku disela-sela perjalananku dibulan safar ini. Lalu beliau berkata.

"Wahai Ahmad, hendaklah dirimu bersabar dan janganlah khawatir dan merasa ragu akan segala perintah yang belum juga dirimu jalankan, tidaklah ada kebaikan untuk dirimu jika keraguan dan ketakutan membuatmu menahan langkahmu. Bukankah telah nyata apa yang Allah tetapkan atas dirimu setelah Makhfiy...? Dan telah menjadi takdirmu untuk menjalankannya sebagaimana Kakekmu yang diberikan Hadiah oleh Allah...? Yang demikian itu adalah sebagian dari ukiran sejarah atasmu, menjadi tauladan dalam menjalankan syariat."


"Wahai Ahmad, sungguh mereka mengira bahwa negeri-negeri itu akan membebaskan Tanah Muqaddasah, tidak... Sungguh negeri itu termasuk negeri yang sombong, dan tidaklah mereka mengetahui bahwa negeri merekalah yang akan binasa. Allah Maha Mengetahui apa yang hendak mereka rencanakan, dan Allah Maha Mengetahui segala yang tersembunyi."


"Wahai Ahmad, bukankah suara dentuman dari langit sebagaimana yang aku khabarkan dahulu telah terjadi diatas langit mereka, yang demikian itu adalah peringatan dari Allah. Sungguh bencana besar akan terjadi diatas negeri mereka, dentuman yang akan datang disebabkan mereka mengabaikan dakwahmu dan peringatan darimu. Sungguh setelah ini tidaklah ada ke makhfiyan dalam dirimu kecuali dengan wujud dan terang."


"Wahai Ahmad, sungguh tidaklah ada hak kepada istri-istrimu atas dirimu yang telah kamu ceraikan, dan hendaklah dirimu memaafkan kesalahan istri keduamu, sesungguhnya di Bulan Safar ini adalah bulan yang terdapat perintah Allah untukmu, bukankah ia telah mendapatkan teguran dengan sakit nya...? Hingga dirimu memaafkan dan mengikatnya dalam sebuah nasihat dan perjanjian kembali lalu Allah mengangkat penyakitnya ? Yang demikian itu adalah tanda-tanda kebenaran tentang dirimu yang tidaklah bersalah dan janganlah dirimu enggan dan berkata-kata yang seakan menolak perintah Allah. Sungguh dahulu Kakekmu mengalami hal serupa hingga salah satu istri Beliau menyesali perbuatannya, dan Allah mengutus Jibril agar merujuknya kembali."


"Wahai Ahmad. Dan telah dirimu tunaikan dengan memberikan pelajaran bagi beberapa pengikutmu dalam perniagaan, sungguh di tempat yang telah aku tunjukan adalah tempat yang mengandung hikmah dan berkah didalamnya."


"Wahai Ahmad, dengarkanlah, sungguh Kakekmu berpesan kepadaku."

"Wahai Khidr, katakan kepada Ahmad bin A. Syams, adakah raja yang kekuasaannya lebih dari kekuasaan Allah...? Jika dahulu hadiahku dari seorang raja hingga melahirkan Ibrahim, adakah yang lebih baik hadiahnya dari pada hadiah yang datang dari Allah dengan segala persoalannya ? Katakan kepada Ahmad, Aku Muhammad akan senantiasa memperhatikannya, sungguh didalam perahunya ada kebaikan-kebaikan yang banyak, hendaklah ia menjalankan perintah Allah dan menetapkan tiga, dan tiga dalam perniagaan yang terdepan."

"Wahai Khidr, mintalah agar Ahmad menuliskan semua yang dikhabarkan pada hari ini, telah sempurna usianya sebagaimana Aku Muhammad berdakwah dalam terang. Hendaklah ia tidak menjadi takut dan khawatir, untuk berbicara kepada dunia, bahwa 1223 ayat adalah penyembuh yang Aku Muhammad membacakan untuknya. Hendaklah ia (Ahmad) menjadi Rahmat untuk semua ummat beragama, dengan mengatakan bahwa segala yang ada ditangannya datang dari Allah."

"Wahai Khidr, hendaklah Ahmad menuliskan ini, wahai ummat Akhir Zaman, hendaklah kalian tetap pada keimanan dan ketaqwaan yang benar, jauhi kemusyrikan dan panjang angan-angan, sungguh Ahmad bukanlah Aku Muhammad, hingga ia menjadi benar dalam menyampaikan kebenaran di akhir zaman, tidaklah ada kekuasaan atas cucu-cucu Muhammad bin Abdullah kecuali mereka menjadi Rahmat bagi ummat dan tempat dimana ia berdiri. Dan Aku Muhammad bin Abdullah berlepas diri dan berpaling dari mereka yang mengaku cucu Muhammad bin Abdullah, yakni mereka yang berhati kasar dan sombong lagi menukar ayat dengan harga yang rendah lagi hina. 

  • Apakah mereka tidak memperhatikan apa yang disampakan Ahmad...?
  • Apakah mereka mengira wajah Ahmad harus sesuai dengan apa yang mereka sangkakan...?

Sungguh telah Allah bukakan segala yang tertutup namun mereka buta dengan khayalan dan sangkaan mereka. Sungguh telah Allah izinkan aku Muhammad menyampaikan ayat-ayat 1223 kepada Ahmad sebagai penyembuh sebagian penyakit yang tidaklah ada obatnya, tidaklah sama apa yang Aku berikan kepadanya dengan orang-orang yang hubuddunia, yang mengatakan mempunyai obat yang sama, adakah yang lebih baik dari Al-Qur'an ? Hendaklah mereka berfikir."


"Wahai Ahmad, aku Khidr, hanya menyampaikan apa yang Allah perintahkan dan Kakekmu yang Mulia Muhammad inginkan, hendaklah dirimu bersabar, tulislah... Hingga Allah dan Rasulullah mengampuni segala dosa-dosamu, dan laksanakan kewajibanmu. Hendaklah dirimu tegas dan sabar terhadap para pengikutmu, istri-istrimu dan hendaklah dirimu berlaku adil."


"Wahai Ahmad, sungguh telah sampai pada usiamu yang telah Allah tetapkan menjadikan ketiganya sebagai sejarah terbaik akhir zaman, dan hendaklah kamu tidak lari dari perintah... Sungguh Allah dan Rasulullah memuji hati mereka, dan janganlah bersedih atas apa yang telah Allah tetapkan. Hingga kelak ketiganya mendapatkan kebahagiaan dengan apa yang dirimu kerjakan... Bukankah yang ketiga menyukai kisah Khidr dan bermimpi. Tanyakanlah kepadanya bersama yang pertama tentang mimpinya. Yang demikian itu akan membuka jalan yang tertutup dan mendatangkan keberkahan atas segala yang dirimu dan para pengikutmu kerjakan. Tidaklah ada tanda sebagaimana tanda yang Allah berikan kepada kedua istrimu pada permulaan melainkan harumnya kasturi keatas pertama dan ketika saat mereka berjumpa. Hingga langit terang walau tanpa bulan purnama."


Ahmad F. bin A. Alwi Syam

Last update
Add Comment

Translate

Pengunjung